Kronologi,Bitung — Ketua Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Srunting (TP3S) kota Bitung,Randito Maringka, menegaskan pentingnya kerja keras dalam menanggapi peningkatan angka stunting di daerah.
Dalam rapat koordinasi TP3S yang digelar Senin (30/6/2025), ia menyerukan langkah konkret dan terukur.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia 2023, angka stunting di Kota Bitung meningkat dari 19,5% menjadi 19,8% pada 2024.
Randito menyebut kenaikan ini sebagai sinyal alarm yang menuntut perbaikan segera di semua lini.
Ia mengapresiasi kerja keras mitra TP3S dari berbagai sektor, namun menekankan bahwa upaya saat ini belum cukup.
“Kita harus memperkuat sinergi lintas sektor, termasuk dunia usaha dan masyarakat sipil. Ini bukan sekadar tanggung jawab teknis, tapi kemanusiaan,” ujar Randito.
Delapan poin penting disampaikan dalam arahannya, termasuk penguatan Posyandu, pemberian ASI eksklusif, imunisasi lengkap, serta edukasi pola asuh hingga ke kakek dan nenek. Fokusnya: setiap intervensi harus tepat sasaran dan berdampak nyata.
Randito juga mendorong integrasi nilai budaya dan keagamaan dalam strategi TP3S, agar program lebih diterima dan efektif di akar rumput. Pendekatan ini diyakini mampu memperkuat perubahan perilaku di tingkat keluarga.
Rakor TP3S kali ini disebutnya sebagai momen evaluasi sekaligus kebangkitan semangat bersama. Randito menutup dengan seruan agar semua pihak bergerak cepat dan bekerja cerdas demi menyelamatkan masa depan generasi Bitung.