Kronologi, Gorontalo – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pohuwato membeberkan penyebab menurunnya partisipasi pemilih di Pemilihan Suara Ulang (PSU) pada (13/7/2024) kemarin.
Menurut Komisioner KPU Pohuwato, Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, SDM dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas), Iskandar Ibrahim, bahwa sebelumnya, partisipasi pemilih pada 14 Februari berkisar di angka 88 persen. Namun lanjutnya, pada PSU turun menjadi 73 persen.
Penurunan partisipasi masyarakat itu kata dia, merupakan hal yang wajar terjadi, dan disebabkan karena berbagai macam hal.
Penyebab pertama kata Iskandar, adanya kejenuhan politik, karena masyarakat baru selesai memilih pada tanggal 14 Februari, dan kembali harus memilih pada PSU.
Yang kedua lanjutnya, pemilih yang enggan datang ke TPS saat PSU itu disebabkan karena lebih memilih untuk bekerja.
“Dan masih banyak lagi alasan pemilih tidak menggunakan hak pilihnya di PSU hasil putusan MK (Mahkamah Konstitusi). Kami dari penyelenggara sudah sangat maksimal dan massif melakukan sosialisasi PSU, namun kondisi yang terjadi partisipasi tetap menurun,” katanya lewat pesan WhatsApp. Selasa, (30/7/2024).
Sehingga itu kata dia, hal tersebut menjadi tugas KPU, terutama Divisi Sosdiklih Parmas, untuk menggunakan strategi dan metode sosialisasi agar penurunan partisipasi masyarakat pada PSU tidak akan berdampak pada partisipasi pemilih di pilkada serentak nanti.
Tidak hanya itu kata Iskandar, penilaian gagal atau tidaknya KPU Pohuwato pada PSU itu sendiri tergantung dari sudut pandang masyarakat dan media.
Penulis: Hamdi