Kronologi, Jakarta – Mantan Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan secara mengejutkan unggul dalam Survei Pilgub Sumatera Utara (Sumut) 2024). Ia berada di posisi teratas mengalahkan Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi.
Hal ini terungkap dari hasil survei yang dirilis Lembaga survei Timur Barat Research Center (TBRC), Sabtu (29/6/2024). Survei ini digelar pada 10-23 Juni 2024 untuk mengetahui elektabilitas tokoh jelang Pilkada Sumatera Utara (Sumut).
Direktur Eksekutif TBRC, Yohanes Romeo mengatakan, dalam survei ini didapatkan hasil mantan Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan berada di posisi teratas untuk top of mind dengan angka 26,8 persen. Posisi kedua ada Bobby Nasution 25,3 persen.
Kemudian posisi ketiga ada Edy Rahmayadi, 20,4 persen, Musa Rajekshah 8,9 persen, Dedi Iskandar Batubara 6,1 persen, dan tahu/tidak jawab sebanyak 12,5 persen.
“Untuk simulasi tertutup Nikson Nababan 32,2 persen, Bobby Nasution 28,4 persen, Edy Rahmayadi 26,3 persen, dan tidak memilih 13,1 persen,” kata Yohanes dalam siaran persnya, Sabtu (29/6/2024).
Menanggapi hal ini, Pengamat Politik Universitas Sumatera Utara (USU) Warjio menilai bahwa ini terbilang sangat mengejutkan dan patut menjadi perhatian para kontestan dan parpol. Karena, menurutnya, Niksao Nababan bisa mempengaruhi elektabilitas Bobby Nasution dan Eddy Rahmayadi di Sumut.
“Naiknya Elektabilitas Nikson Nababan dari Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi di survey TBRC ini harus menjadi perhatian lawan, karena masyarakat Sumut ingin adanya perubahan,” kata Warjio kepada wartawan, Sabtu (29/6/2024).
Warjio menyebutkan, saat ini yang menjadi perhatian agar elektabilitas Nikso Nababan tetap tinggi harus ada dukungan parpol yang menjadi kekuatan Nikson Nababan menang di Pilgub Sumut 2024.
“Yang menjadi perhatian agar elektabilitas Nikso Nababan tetap tinggi harus ada dukungan parpol yang menjadi kekuatan Nikson Nababan menang di Pilgub Sumut 2024,” jelasnya.
Menurut dia, peluang menang Nikson Nababan di Pilgub Sumut bisa saja terjadi dengan pengalaman sebagai bupati Tapanuli Utara, dan memberikan kepercayaan kepada Masyarakat melalui program yang meningkatkan ekonomi Masyarakat Sumut.
“Peluang menang Nikson Nababan di Pilgub Sumut bisa saja terjadi dengan pengalaman sebagai bupati Tapanuli Utara selama dua periode yang dinilai berhasil, dapat memberikan kepercayaan kepada Masyarakat melalui program yang meningkatkan ekonomi masyarakat Sumut nantinya,” ujarnya.
Diketahui, bahwa masyarakat Sumut 60 persen penduduknya merupakan beragama muslim dan 40 persen Kristine dan sisanya agama lainnya. Ini juga menjadi perhatian, karena akan menjadi rebutan bagi bakal calon yang maju di Pilgub Sumut untuk menarik suara pemilih.
Direktur TBRC Johanes Romeo mengatakan, bahwa prilaku pemilih di Sumut cenderung berbasis Primodial.
Ia mencontohkan seperti saat Pilkada Sumut sebelumnya dimana pasangan Djarot-Sihar Sitorus menang di kabupaten kabupaten yang mayoritas beragama Kristen. Sebaliknya Pasangan Edy Rahmayadi – Musa Rajekshah menang di kabupaten yang mayoritas beragama Islam.
“Jadi, apabila Pilgub ada tiga pasangan dengan komposisi Nikson Nababan, Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution, suara Islam akan terpecah dua antara Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution, sedangkan suara Kristen akan solid ke Nikson Nababan,” katanya.
“Apalagi, jika Nikson Nababan bisa berpasangan dengan wakilnya dari pemeluk agama Islam nantinya akan bisa menambah kekuatannya,” Jihanes menambahkan.
Berikut hasil lengkap survei TBRC untuk calon Gubernur Sumut 2024, Top of Mind:
1. Nikson Nababan 26,8
2. Bobby Nasution: 25,3%
3. Edy Rahmayadi: 20,4%
4. Musa Rajekshah: 8,9%
5. Dedi Iskandar Batubara: 6,1%
Tidak tahu/tidak jawab: 12,5%
Berikut Tingkat keterpilihan nama calon gubernur dengan simulasi tiga nama dengan pertanyaan tertutup:
1. Nikson Nababan 32,2 persen
2. Bobby Nasution 28,4 persen
3. Edy Rahmayadi 26,3 persen
Tidak Memilih 13,1 persen
Survei ini menggunakan metodologi multistage random sampling. Adapun responden yang diwawancarai tatap muka sebanyak 1880 responden dengan margin of error survei 2,26 persen. Metode pengumpulan data berupa kuesioner.
Editor: Alfian