ARAH PANTURA, Cirebon – Lebih dari 300 warga Tegalsari, Kabupaten Karawang, mengikuti sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar pada Jumat (9/5). Kegiatan ini menjadi langkah awal penguatan ketahanan gizi masyarakat menuju visi besar Indonesia Emas 2045.
Bertempat di Warung Makan Hj. Maman, acara ini diselenggarakan oleh Komisi IX DPR RI bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Sosialisasi turut dihadiri oleh Anggota DPR RI Cellica Nurrachadiana, Tenaga Ahli Prokerna BGN Ade Tias Maulana, dan perwakilan Dinas Kesehatan Karawang, Frids N. S.
MBG menargetkan empat kelompok rentan, yaitu pelajar, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Namun lebih dari itu, program ini juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif, termasuk melalui pembentukan Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) atau dapur sehat berbasis komunitas.
Menurut Cellica, program MBG bukan sekadar memberikan makanan sehat secara gratis, tetapi juga membawa potensi besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan, mulai dari pengadaan bahan pangan hingga perekrutan tenaga dapur.
“MBG bukan hanya tentang makan bergizi, tetapi tentang membangun ekosistem ekonomi dan kesehatan yang saling mendukung. Ini adalah investasi jangka panjang dalam membentuk generasi unggul untuk masa depan Indonesia,” jelas Cellica dalam sambutannya.
Sebagai anggota Komisi IX DPR RI yang membidangi urusan kesehatan dan ketenagakerjaan, Cellica menegaskan dukungannya agar program MBG terus berlanjut dan diperluas cakupannya.
Sementara itu, Badan Gizi Nasional hadir untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan berbasis partisipasi. BGN menekankan pentingnya kontrol sosial dari masyarakat agar pelaksanaan program berlangsung tepat sasaran dan berkelanjutan.
“Kami mengajak masyarakat untuk ikut aktif, tidak hanya sebagai penerima manfaat tetapi juga sebagai penggerak. Dengan partisipasi bersama, perbaikan gizi nasional akan lebih cepat tercapai,” ujar Ade Tias Maulana dari BGN.
Cellica pun mengajak warga menjadikan momen ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan literasi gizi dan keterlibatan langsung dalam program pembangunan sumber daya manusia.**
Artikel ini juga tayang di ArahPantura.id