Kronologi, Gorontalo – Anggota Komisi I DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan Anton Abdullah menilai langkah Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo menarik saham dari Bank Sulawesi Utara-Gorontalo (BSG) sudah tepat dan benar.
“Kami (DPRD) setuju pemerintah daerah menarik saham dari BSG. Masih alternatif bank lain, ada BRI, Mandiri, BNI, dan masih banyak bank untuk kas daerah Kabupaten Gorontalo,” kata Anton, Minggu 13 April 2025.
Anton berpendapat, penarikan saham di BSG oleh pemerintah merupakan sikap yang perlu di apresiasi. Sebab, langkah tersebut memang pantas untuk dilakukan.
“Bukaan apa-apa, BSG ini memang banyak keluhan dari masyarakat. Contoh kecil soal pelayanan BSGtouch yang sering error, gangguan jaringan, serta masalah aplikasi,” ungkap Anton.
Anton bilang, memang saham atau modal Pemerintah Kabupaten Gorontalo berada di posisi ke sembilan dari daerah-daerah dengan angka 2,05 persen. Namun, bukan berarti tidak harus dihargai.
“Saham daerah kita memang kecil 2,05 persen, tapi kita tetap punya saham, harus dihargai. Jangan daerah kita dibuat sesuka hati. Kabupaten Gorontalo punya harga diri yang mahal,” tegas Anton.
Alumni Universitas Negeri Gorontalo ini mengatakan pemerintah daerah dan pemerintah provinsi tidak akan kehilangan arah jika menarik saham dari BSG. Sebab, masih ada bank-bank lain yang lebih baik dari BSG, termasuk mampu membuat bank sendiri.
“Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, potensi kita mampu membuat bank sendiri pasti ada, dan menurut saya kita mampu melakukan hal itu,” tandas Anton.
Penulis: Even Makanoneng