Kronologi, Lahat – Panel Survei Indonesia (PSI) melaksanakan survei untuk Pilkada Kabipaten Lahat 2024. Survei digslar pada tanggal 24 September hingga 4 Oktober 2024.
Populasi survei mencakup warga di Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan yang memiliki hak pilih, yaitu mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau telah menikah pada saat survei dilakukan.
Direktur Eksekutif Panel Survei Indonesia Mahendra Zaini menyatakan, berdasarkan hasil survei, dalam pertanyaan terbuka mengenai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lahat, pasangan Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih mendapatkan dukungan sebesar 30,7%.
“Di urutan kedua, pasangan Yulius Maulana dan Budiarto Marsul meraih dukungan sebesar 25,1%, sementara pasangan Lidyawati dan Haryanto mendapat dukungan sebesar 17,6%, sementara sebanyak 26,6% responden tidak memberikan pilihan,” kata Zaini dalam keterangannya, Selasa (8/10/2024).
Selanjutnya, kata Zaini, dalam simulasi tertutup menggunakan kartu suara, tingkat elektabilitas pasangan Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih tercatat mencapai 43,2%. Kemudian, pasangan Yulius Maulana dan Budiarto Marsul mendapatkan 26,4%, sedangkan pasangan Lidyawati dan Haryanto memperoleh 18,7%, lalu aebanyak 11,7% responden memilih untuk tidak memberikan suara.
Menurut Zaini, rendahnya keterpilihan pasangan Yulius Maulana dan Budiarto Marsul dipengaruhi oleh rating kinerja Yulius Maulana selama menjabat sebagai Wakil Bupati Empat Lawang.
Dikatakan, terdapat, kondisi defisit anggaran di Pemkab Empat Lawang yang berdampak negatif terhadap perekonomian daerah, seperti terhambatnya pembangunan, menurunnya kepercayaan investor, terganggunya pelayanan publik, meningkatnya beban utang, serta terjadinya inflasi.
“Di sisi lain, rendahnya tingkat elektabilitas pasangan Lidyawati dan Haryanto disebabkan oleh penilaian masyarakat terhadap adanya politik dinasti,” kata Zaini.
Kata Zaini, hal ini juga dipengaruhi suami Lidyawati, Cik Ujang, yang merupakan mantan Bupati Lahat, mencalonkan diri sebagai Cawagub bersama Herman Deru.
Masyarakat menilai bahwa keberlanjutan kepemimpinan bukanlah otomatis dari Cik Ujang ke istrinya, melainkan merupakan bagian dari politik dinasti yang haus akan kekuasaan.
“Banyak yang berpendapat bahwa kepemimpinan Lidyawati tidak sama dengan suaminya, dan jika ingin estafet kepemimpinan, Haryanto yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati yang lebih layak untuk meneruskan,” kata Zaini.
Sementara itu, Zaini menekankan, tingginya tingkat elektabilitas pasangan Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, Bursah Zarnubi pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Lahat, sehingga ingatan masyarakat tentang dirinya cukup kuat.
Hal ini berdampak pada tingkat popularitas pasangan Bursah dan Widia yang mencapai 81,6%. Selain itu, dukungan Widia Ningsih, yang merupakan anggota DPRD Lahat termuda dan tokoh muda dari Generasi Z, turut berkontribusi positif.
Sebagai hasilnya, tingkat kesukaan masyarakat terhadap pasangan Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih mencapai 78,7%. Sementara itu, pasangan Yulius Maulana dan Budiarto memiliki tingkat popularitas sebesar 60,4% dan tingkat kesukaan sebesar 51,8%.
“Pasangan Lidyawati dan Haryanto, di sisi lain, mencatatkan tingkat popularitas sebesar 82,4%, tetapi tingkat kesukaan masyarakat hanya mencapai 41,3%,” kata Zaini.
Lebih lanjut, Zaini mengungkapkan, terkait hasil survei tentang kemantapan pilihan terhadap pasangan calon Kepala Daerah Kabupaten Lahat menjelang Pilkada ditemukan tngkat kemantapan memilih yang tidak berubah mencapai 80,9%.
Sementara itu, 19,1% responden menyatakan bahwa pilihan mereka masih mungkin berubah. “Hal ini menunjukkan bahwa pasangan Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih berpotensi memenangkan Pilkada Kabupaten Lahat 2024,” ujarnya.
Dijelaskan, metode yang digunakan dalam penarikan sampel adalah multistage random sampling. Dalam survei ini, jumlah responden yang terlibat sebanyak 1.150 orang, dengan margin of error ± 2,88% pada tingkat kepercayaan 95%.
“Sampel diambil dari 24 kecamatan yang terdistribusi secara proporsional. Tujuan survei ini adalah untuk memetakan preferensi politik masyarakat Kabupaten Lahat menjelang Pilkada 2024,” ujarnya.
Editor: Fian