Kronologi, Gorontalo – Pekerjaan perbaikan pasangan batu mortar di Jalan Sudirman, Kelurahan Kayubulan, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo menggunakan material bekas hasil bongkaran di wilayah tersebut.
Fakta itu terungkap setelah Kronologi melakukan pemantauan langsung di lokasi mega proyek pekerjaan Preservasi Ruas Jalan Biluhu Barat-Kota Gorontalo-Limboto-Isimu milik PT Bumi Karsa, pada Senin tanggal 29 Juli dan Selasa tanggal Juli 30 Juli 2024.
Pekerjaan ini dilakukan sejak tanggal 8 Agustus 2023 dengan nilai kontrak Rp. 164 miliar atau senilai Rp164.422.443.000 yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Waktu pelaksanaan pekerjaan selama 512 hari dengan masa pemeliharaan 365 hari kalender. Terdapat tiga konsultan supervisi, diantaranya PT Daya Creasi Mitrayasa, PT Aria Jasa Reksatama, PT Mitra Rekayasa Konsultan (KSO).
Pada titik-titik pekerjaan tertentu para pekerja tampak menggunakan material quaryy. Namun, tidak dengan pekerjaan penambahan pasangan batu mortar yang berada di depan kantor DPRD dan SMP Negeri 1 Limboto. Mereka malah menggunakan material bekas dari hasil bongkaran pada pekerjaan penambahan pasangan batu mortar dengan metode bekisting (cetakan beton).
Pengawas pekerjaan dari PT Bumi Karsa, Onal Otaya, saat ditemui di lokasi proyek menolak untuk memberi keterangan saat ditanya soal penggunaan material bekas pasangan batu pada pekerjaan tersebut. Onal tidak memberi jawaban apakah material itu bisa digunakan atau tidak.
Diam serta tidak memberikan komentar apa-apa juga dilakukan oleh salah seorang pria yang mengaku sebagai pengawas subkontraktor pekerjaan penambahan pasangan batu mortar.
Berbeda dengan Onal dan pengawas subkontraktor pekerjaan, Mega Sinadia, konsultan pengawas dari PT Daya Creasi Mitra jaya menyampaikan material batu yang digunakan untuk pekerjaan tambahan pasangan batu berasal dari perusahaan.
“Kami menggunakan material dari perusahaan (berijin). Kalau (material batu dari) hasil bongkaran yang masih bersih bisa digunakan, pak. Tapi kalau material kotor tidak bisa digunakan,” kata Mega, Selasa 30 Juli 2024.
Mega mengungkapkan, panjang pekerjaan penambahan pasangan batu mortar yang saat ini diawasi kurang lebih sepanjang satu kilometer.
“Yang saat ini sementara dikerjakan dari depan Polres Gorontalo sampai Menara Keagungan dengan panjang hampir satu kilometer. Kalau soal progress pekerjaan saya tidak tahu,” ungkap Mega.
Terpisah, Project Manager PT Bumi Karsa, Asrul Anas mengatakan, proyek pekerjaan Preservasi Ruas Jalan Biluhu Barat-Kota Gorontalo-Limboto-Isimu terbagi atas beberapa item, seperti pekerjaan drainase, pelebaran jalan, aspal, hingga pekerjaan struktur.
Sedangkan untuk pekerjaan pekerjaan pasangan batu terbagi atas dua item yang berbeda, pekerjaan perbaikan pasangan batu dan pemasangan batu murni.
“Kalau untuk pekerjaan perbaikan pasangan batu hanya upah (yang dibayar), material dihilangkan. Di sana itu ada perbaikan pasangan batu dan pemasangan batu murni. Jadi dua item pekerjaan yang berbeda. Sebenarnya pekerjaan yang disitu pasangan batu, tapi untuk mempercepat pekerjaan, maka kami cor (beton). Jadi bisa dipastikan lebih kuat dari desain yang ada,” ujar Asrul, Rabu 31 Juli 2024.
Menurut Asrul, penggunaan material hasil bongkaran pasangan batu memang tidak diperbolehkan. Berbeda dengan pekerjaan perbaikan pasangan batu, penggunaan material hasil bongkaran dapat digunakan.
“Untuk penggunaan material bongkaran pasangan batu memang tidak diperbolehkan. Yang diperbolehkan itu kalau itemnya pembayaran pasangan batu. Kalau pembayaran pasangan batu harus menggunakan batu dari luar (quarry),” jelas Asrul.
Senada dengan Asrul, PPK1.1 Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 1 Gorontalo, Istanto Ruchban, menyampaikan terdapat dua item pekerjaan pasangan batu. Pekerjaan perbaikan pasangan batu dan pekerjaan pasangan batu baru.
“Untuk pekerjaan perbaikan pasangan batu, material batu tidak dibayar, yang dibayar hanya upah pekerja. Tapi kalau pekerjaan pasangan batu morttar, maka pembayarannya include dengan bahan,” jelas Istanto.
Pada proses pelaksanaan pekerjaan, kata Istanto, pengawasan dilakukan oleh konsultan pengawas dari PT Daya Creasi Mitrajaya.
Ia juga mengungkapkan, bahwa penyedia jasa menggunakan metode cor beton pada pelaksanaan perbaikan pasangan batu mortar, meski hal itu berbeda dengan isi dalam kontrak. Cara itu dilakukan penyedia jasa tidak lain untuk mempersingkat waktu pekerjaan.
“Artinya dalam segi kualitas itu yang lebih kuat dari perbaikan pasangan batu mortar. Titik entrinya disitu, kami menjaga kualitas. Tapi seperti itu, meski mereka menggunakan metode cor beton tetap yang dibayar pekerjaan perbaikan pasangan batu,” katanya.
“Tidak masalah mereka menggunakan material bongkaran untuk pekerjaan perbaikan pasangan batu mortar, karena yang kami bayar hanya upah kerja,” tutup Istanto.
Penulis: Even Makanoneng