Kronologi, Gorontalo – Ketua Komisi I DPRD Syaripudin Bano mengaku menerima keluhan kelompok tani di Kabupaten Gorontalo yang resah dengan harga pupuk bersubsidi. Petani resah karena harga jual pupuk tidak sesuai harga eceran tertinggi (HET).
“Kepada seluruh distributor atau kios-kios pupuk bersubsidi jangan coba-coba untuk memainkan harga pupuk. Jangan pernah menjual pupuk bersubsidi diatas dari HET,” kata Syaripudin, Senin 27 Mei 2024.
Syaripudin menyampaikan, keluhan petani diterima Komisi I DPRD pada pekan lalu. Petani mengeluh saat membeli pupuk ponska dan pupuk urea dengan harga diatas HET.
“Harga pupuk ponska per sak Rp135 ribu, sementara harga pupuk sesuai HET Rp115 ribu. Saya sudah melakukan konfirmasi ke Dinas Pertanian perihal harga yang diberlakukan ini termasuk dengan distributor pupuk, ternyata belum ada perubahan HET,” ujar Syaripudin.
Untuk itu, Syaripudin mengingatkan kepada seluruh kios-kios uang menjadi distributor pupuk bersubsidi untuk tidak memainkan harga pupuk.
“Saya ingatka kepada seluruh kios selaku distributor pupuk bersubsidi, jangan coba-coba menjual pupuk bersubsidi diatas HET,” tegas Syaripudin.
Selain itu, Komisi I DPRD, kata Syaripudin telah meminta pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian untuk memberikan teguran kepada kios-kios nakal untuk tidak menjual pupuk bersubsidi diatas HET.
“Kalau surat pertama tidak diindahkan, maka kami akan mengambil langkah tegas. Kami ingatkan untuk tidak menaikan harga jual pupuk bersubsidi,” pungkas Syaripudin.
Penulis: Even Makanoneng