Kronologi, Gorontalo – Menjelang Idulfitri, setiap tahunnya tepat pada tiga hari terakhir Ramadan, masyarakat Gorontalo selalu merayakan Tumbilotohe, yaitu pemasangan lampu di halaman rumah penduduk dan jalan menuju masjid yang menandakan berakhirnya bulan suci tersebut.
Namun, dari tahun ke tahun, pemasangan lampu botol tradisional ini tak lagi ramai. Sebab, pada momen Tumbilotohe, lampu-lampu hias lebih dominan menghiasi rumah dan jalanan.
Kurangnya penggunaan lampu botol tradisional ini membuat para pedagang mengeluh karena sepinya pembeli. Seperti yang disampaikan Iin Sumoto, salah satu pedagang lampu botol saat ditemui oleh Kronologi, pada Selasa (2/04/2024).
“Untuk saat ini dagangan saya masih sepi peminat, begitu pun lapak-lapak di sekitar sini, padahal harga yang kami tawarkan sama dengan harga tahun kemarin,” katanya.
Lanjut Iin, selain memilih langkah praktis untuk perayaan, masyarakat Gorontalo tetap harus mengutamakan lampu botol tradisional agar tradisi Tumbilotohe yang sebenarnya tetap terjaga.
“Boleh saja menggunakan lampu tumblr untuk memeriahkan, namun pusat dari perayaan tersebut tetaplah lampu botol agar tradisi Tumbilotohe yang sebenarnya dapat terus terjaga,” ujar Iin.
Penulis: Alfiansyah Abaidata