Kronologi, Gresik – Tokoh Bawean rame-rame meminta pengusaha kapal menurunkan tarif tiket pasca bencana Gempa di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024).
Salah satunya adalah Anggota DPR RI Yahya Zaini. Dia meminta pengusaha kapal rute Bawean-Gresik dan sebaliknya, turut membantu meringankan masyarakat Bawean yang saat ini sedang kesulitan.
“Sudah sepatutnya pengusaha kapal membantu meringankan beban masyarakat Bawean, dengan menurunkan tarif tiket untuk meringankan beban ekonomi masyarakat yang terkena bencana Gempa,” kata Yahya Zaini kepada wartawan, Minggu (31/3/2024) malam.
Selaim itu, Yahya juga meminta pemerintah daerah (Pemda) Gresik menambah jadwal kapal jelang momen mudik lebaran idul fitri.
Politisi senior Golkar itu juga meminta manajeman kapal agar memprioritaskan santri yang hendak pulang kampung. Sebab, kata dia, biasanya di momen lebaran santri terkatung-katung di Gresik karena kesulitan mendapat tiket kapal.
“Dengan kondisi seperti ini, kami harap Pemda Gresik menambah jadwal operasi kapal dari sebelumnya. Ini untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan sekaligus membantu pengiriman bantuan logistik terhadap warga terdampak bencana gempa,” ucap pria kelahiran Pulau Bawean itu.
Senada dengan Yahya, Kepala Desa Grejek, Kecamatan Tambak, Bawean, Murtazam, juga berharap pengusaha kapal Bawean-Gresik berbesar hati mau meringankan tarif tiket kapal.
“Menurunkan tarif tiket kapal untuk sementara waktu tidak akan membuat manajeman kapal bangkrut. Tentu ini bagus untuk membantu masyarakat yang tengah kesulitan,” kata Murtazam.
Sekretaris Desa (Sekdes) Dekatagung, Kecamatan Sangkapura, Bawean, Ahmadi Amir, juga meminta agar pengusaha kapal memberikan bantuan kemanusiaan terhadap warga Bawean. Hingga kondisi Bawean stabil seperti semula.
“Pengusaha kapal jangan hanya memikirkan mencari untungnya saja. Saya harap pengusaha kapal membantu dengan menurunkan tarif tiket kapal untuk membantu masyarakat Bawean yang sedang kesulitan. Saya juga berharap di momen jelang lebaran ini, manajeman kapal memprioritaskan santri yang hendak pulang kampung,” kata Ahmadi.
Sebelumnya, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bawean, Kiai Muhammad Fauzi Rauf, berharap manajeman kapal penumpang Bawean-Gresik dan sebaliknya menurunkan tarif tiket kapal. Baik itu KM Express Bahari maupun KMP Gili Iyang yang sudah bertahun-tahun berbisnis di perairan lait Bawean-Gresik.
“Terkait dengan kondisi terkini di Bawean layanan transportasi sebaiknya tidak melulu semata-mata mencari untung. Ini saatnya ikut membantu meringankan beban masyarakat yang sedang kesulitan. Mungkin Pemda Gresik bisa membantu memberikan subsidi tarif tiket kepada warga Bawean yang akan mudik,” kata Fauzi.
Setidaknya, kata Fauzi, kebijakan ini berlaku sampai masa status ‘Tanggap Darurat Bencana Gempa Bawean selama 21 Hari’ terhitung dari 22 Maret hingga 11 April 2024. Kebijakan ini telah ditetapkan dan diputuskan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
Fauzi pun mengajak semua pihak dapat saling bahu membahu ikut meringankan beban masyarakat Bawean yang ditimpa bencana kemanusiaan.
“Sebab, mereka yang akan mudik ke Bawean hari ini tidak sekedar ingin silaturrahmi, tetapi untuk melihat dan menjenguk keluarga mereka yang tertimpa musibah Gempa. Itu mungkin harapan kami,” pungkasnya.
Editor: Alfian Ra