Kronologi, Jakarta – Perolehan suara PDIP pada Pemilihan Legislatif (Pileg) lokal DKI Jakarta 2024 terjun bebas. Akibatnya, kursi PDIP di Parlemen Kebon Sirih pun turun drastis. Dimana, dari 25 kursi hasil Pileg 2019 kini di 2024 turun menjadi hanya 15 kursi. Alias berkurang 10 kursi!
Lebih tragis lagi, posisi PDIP sebagai partai pemenang dua kaki di Ibu Kota pada Pileg 2014 dan 2019, kini digeser oleh PKS, yang memperoleh suara terbanyak di Pileg DKI 2024.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat menilai, turunnya perolehan suara atau kursi PDIP di pileg tahun ini, diakibatkan mesin partai di tingkat provinsi yang diketuai Ady Widjaja atau Aming tidak berjalan baik.
”Pimpinan provinsi memiliki tugas memenangkan capres yang diusung partai mereka. Kedua untuk memenangkan atau memperoleh kursi legislatif di DPRD DKI,” ucap Cecep, Jakarta, Kamis (21/3/2024).
Karena itu, menurut dia, perlu ada evaluasi di DPD PDIP DKI Jakarta.
”Ketika perolehan suara tidak sesuai dengan target tentu perlu dievaluasi itu menjadi variabel dari keberhasilan. Kalau kita bicara itu ketua DPW, DPD, ada bapilunya,” tutur Cecep.
Analis politik UI itu menilai, banyak faktor yang menyebabkan suara partai banteng moncong putih kalah dengan PKS. Di antaranya pertama mesin partai di daerah tidak berjalan maksimal. Strategi yang dilakukan meleset jauh.
”Ya, enggak jalan (mesin politiknya DPD PDIP DKI) atau kurang tepat strateginya. Apalagi DKI karakteristik pemilih yang rasional voters atau pemilih yang rasional. Tentu saja ini harus giat lagi lebih masif lagi memperoleh dukungan politik,” ucap Cecep.
Menurut dia, PDIP DKI Jakarta mesti mempunyai sosok yang mumpuni di tingkat provinsi. Hal itu agar bisa mengembalikan kejayaan PDIP di Jakarta di masa mendatang.
”Kita lihat hasil pileg. Pada Pileg 2024, DPRD DKI itu terjadi perubahan perolehan suara dan juga kursi. Dipimpin PKS diikuti PDIP dan Gerindra,” ucap Cecep.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta telah merampungkan rekapitulasi penghitungan suara hasil pemilihan legislatif (pileg) untuk DPRD DKI Jakarta. KPU DKI menuntaskan penghitungan suara tingkat provinsi selama 3 hari, mulai 7 hingga 9 Maret.
Hasil rekapitulasi penggunaan hak suara di Provinsi DKI sebanyak 6.558.734 pemilih. Dengan rincian laki-laki sebanyak 3.147.199 orang dan perempuan sebanyak 3.411.535 orang serta pemilih disabilitas sebanyak 24.981 orang.
Hal tersebut berdasar Keputusan KPU Provinsi DKI Jakarta Nomor 33 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2024. Terdapat 11 partai politik yang lolos dalam Pileg DPRD DKI Jakarta 2024. Sedangkan ada 7 parpol yang tidak dapat kursi di Parlemen Kebon Sirih.
Adapun jumlah suara dan kursi partai politik di DPRD DKI Jakarta periode 2024-2029, sebagai berikut:
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 470.682 suara (10 kursi)
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra): 728.297 suara (14 kursi)
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP): 850.174 suara (15 kursi)
Partai Golongan Karya (Golkar): 517.819 suara (10 kursi)
Partai Nasdem: 545.235 suara (11 kursi)
Partai Keadilan Sejahtera (PKS): 1.012.028 suara (18 kursi)
Partai Amanat Nasional (PAN): 455.906 suara (10 kursi)
Partai Demokrat: 444.314 suara (8 kursi)
Partai Solidaritas Indonesia (PSI): 465.936 suara (8 kursi)
Partai Perindo: 160.203 suara (1 kursi)
Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 153.240 suara (1 kursi).
Berikut 7 parpol yang tak lolos di DPRD DKI beserta perolehan suara:
Partai Buruh: 69.969 suara
Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora): 62.850 suara
Partai Kebangkitan Nusantara: 19.204 suara
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura): 26.537 suara
Partai Garda Republik Indonesia (Garuda): 12.826 suara
Partai Bulan Bintang (PBB): 15.750 suara
Partai Ummat: 56.271 suara
Editor: Alfian Ra