Kronologi, Jakarta – Masyarakat tidak bisa lagi mengakses grafik tabulasi data perolehan suara Pemilu Serentak 2024 setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghapusnya dari Sirekap.
Dalam menu “Hitung Suara” Sirekap, kini tak ada lagi rangkuman hasil perolehan suara pilpres maupun pileg. Grafik yang biasanya langsung muncul di laman itu sudah dihapus KPU.
Pengamat Politik, Samuel F Silaen mengapresiasi langkah KPU yang memutuskan hanya membuka akses terhadap perolehan suara capres-cawapres ataupun caleg melalui foto formulir model C Hasil. Artinya, masyarakat kini harus membuka satu per satu hasil setiap TPS di situs Sirekap jika mau tahu perolehan rill suara pemilu 2024.
Sebelumnya, Sirekap KPU sempat membuat kegaduhan dan kebingungan di masyarakat. Karena data yang ditampilkan diluar dari hitungan tidak valid jika dibandingan dengan C1 yang diupload.
Salah satu yang paling disorot adalah Sirekap Dapil Jakarta II, yang mencakup wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri.
Terlebih, Dapil ini disebut-sebut sebagai Dapil Neraka karena merupakan pertarungan para calon anggota DPR yang memiliki nama besar.
Betapa tidak, di awal-awal pasca pemungutan suara kenaikan suara Caleg yang awalnya ratusan, ribuan, kemudian puluh ribu tapi tiba-tiba tiga empat hari kemudian sudah menggelembung jadi ratusan ribu hampir kebanyakan Caleg DPR RI di Dapil DKI Jakarta II. Namun, setelah menuai kegaduhan barulah angka tersebut sempat berubah lagi jadi puluhan ribu.
“Ini sangat janggal jika dibandingkan dengan hasil C1 yang diupload di website Sirekap tersebut,” kata Samuel kepada wartawan, Jakarta, Kamis (7/3/2024).
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA) ini, harusnya dalam website Sirekap tersebut sejak awal hanya menampilkan foto formulir model clC hasil plano seperti sekarang ini.
“Tidak perlu total keseluruhan karena sistem tidak membaca foto tersebut dengan benar, hanya jadi membuat keributan disana-sini dan para Caleg juga akhirnya banyak melakukan hitung sendiri C1-nya,” ungkap Samuel.
Selanjutnya, dia juga merespons beredarnya banner di sosial media X, Instagram dan juga tiktok yang menampilkan Caleg yang berpotensi duduk di Senayan Dapil DKI Jakarta II adalah (1) Hidayat Nur Wahid dari PKS, (2) Himmatul Aliyah dari Gerindra, (3) Once Mekel dari PDI Perjuangan, (4) Uya Kuya dari PAN, (5) Ida Fauziyah dari PKB, (6) Prasetyo Edi Marsudi dari PDI Perjuangan dan kursi ke (7) diisi oleh Abraham Sridjaja.
“Melihat prediksi dari hasil C1 per 5 Maret 2024 yang beredar tersebut kemungkinan besar betul, mungkin ini hasil hitung C1 yang dikumpulkan oleh salah satu Caleg di DPR RI Dapil DKI Jakarta II, banyak nama-nama yang sudah tidak asing lagi seperti Hidayat Nur Wahid, Himmatul Aliyah sebagai pertahana, kemudian artisnya Once Mekel dan Uya Kuya yang banyak punya fans atau followers, lalu Abraham Sridjaja yang spanduk balighonya banyak dimana-mana dan yang terakhir ada Menteri Ida Fauziyah dan Ketua DPRD DKI Jakarta dua periode Prasetyo Edi Marsudi,” ucap mantan fungsionaris DPP KNPI itu.
“Kalau Hidayat Nur Wahid, Himmatul Aliyah sebagai pertahana kita sudah lihat kerja-kerjanya selama berapa tahun, yang menarik ada Menteri Ida Fauziyah dan Ketua DPRD DKI Jakarta dua periode Prasetyo Edi Marsudi, mereka berdua memang telah bekerja dipemerintahan dan banyak terbukti kerjanya apalagi Prasetyo yang sudah puluhan tahun di DPRD DKI Jakarta pasti paham betul Dapilnya. Kalau artis saya no comment, kita liat saja ketika nanti mereka duduk di Senayan,” pungkasnya.
Editor: Alfian Risfil A