Kronologi, Madiun – Jasad Balita usia 4 tahun, Alghaisan Hafiz Fahrezi, warga Desa Jatisari, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, akhirnya ditemukan, Ahad (11/2/2024), setelah sempat hilang sehari semalam.
Jasad korban ditemukan Tim SAR gabungan, tergeletak di bibir sungai, menembus wilayah Desa Nglandung, Kecamatan Geger, berjarak sekira 500 sampai 1 kilometer dari titik terceburnya.
Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Supriyanto dan Sriyani itu, menemukan korban dalam keadaan tak bernyawa. Posisinya terlentang di bibir sungai, mengenakan celana pendek dan kaos lengan pendek.
“Alhamdulilah, korban yang hilang kemarin, hari ini sudah ditemukan. Ditemukan di perairan, dekat jembatan Desa Nglandung,” kata Boby Saktia Putra Lubis, Kepala BPBD Kabupaten Madiun, menjawab jurnalis.
Jasad korban langsung dievakuasi, dibawa ke rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarganya. Sebelum diterimakan keluarganya, jasad korban dilakukan pemeriksaan oleh Tim Medis Puskesmas dan aparat kepolisian setempat.
“Iya, sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Ditemukan di sungai Desa Nglandung, dekat pohon Kamboja. Langsung dibawa ke rumah duka untuk otopsi,” tutur Pusdalops BPBD Kabupaten Madiun.
Kepala Desa Jatisari, Eko Aris Setiawan, membenarkan penemuan jasad salah seorang warganya. Aris yang selalu berada di lapangan untuk melakukan koordinasi dengan pihak SAR, memperkirakan titik penemuan jasad korban berjarak antara 500 sampai 1 kilometer.
“Sudah ketemu barusan. Terbawa arus sungai sampai masuk Desa Nglandung. Jaraknya sekira 500 sampai 1 kilometer lah, kira-kira,” kata Aris.
Aparat kepolisian yang memeriksa jasad korban, tidak menemukan sesuatu yang ganjil dan mencurigakan atas kematian korban.
Tewasnya korban diduga terpeleset laku jatuh ke sungai dan tenggelam, saat dia bermain di sekitar Sungai Tawang yang tak jauh dari rumahnya.
Jasad korban diserahkan kepada pihak keluarganya, untuk segera dimakamkan.
Aparat kebencanaan setempat menghimbau kepada masyarakat luas, agar senantiasa mewaspadai segala kemungkinan buruk yang terjadi di sekitarnya.
Terlebih saat ini masih berlangsung musim penghujan. Dampak negatif berupa terpeleset masuk sungai, angin puting beliung, pohon tumbang, tanah longsor, banjir dan bentuk bencana lainnya masih mungkin terjadi.
Penulis: Bambang