Kronologi, Gorontalo – Calon Legislatif DPR RI Nomor Urut 3 Sawaludin dari Partai Persatuan Pembangunan menjadi sasaran black campaign atau kampanye hitam. Kampanye hitam yang menyerang Sawaludin seperti money politik.
Juru Kampanye (Jurkam) Sawaludin, Meys Kiraman mengatakan, black campaign memang sulit untuk dihindari jika caleg tersebut memiliki kualitas dan kuantitas, seperti Sawaludin.
“Sawaludin masih seperti kemarin. Dia tak mau ambil pusing. Dia terus berikhtiar untuk kemenangan PPP. Isu money politik seperti ini recehan, mereka takut kalah dari Sawaludin,” kata Meys di rumah pribadi Sawaludin, Kecamatan Telaga Biru, Sabtu 10 Februari 2024.
Lulusan Ilmu Politik Universitas Sam Ratulangi 2004 ini menuturkan, taktik politik black campaign seringkali terjadi karena banyak perbedaan pendapat antar calon legislatif. Untuk mengalahkan lawan, black campaign dianggap menjadi alternatif paling jitu.
Kendati demikian, Meys mengaku tak khawatir, karena masyarakat Provinsi Gorontalo tidak mudah untuk di provokasi melalui black campaign atau isu-isu murahan seperti money politik.
“Black campaign seperti ini lahir pada waktu-waktu tertentu. Akan ada perbedaan pendapat itu biasa, bahwa akan ada merasa dirinya hebat, itu oke, tidak masalah. Tapi kalau mereka kehilangan cara, pasti akan menggunakan hal-hal tidak terpuji, saling mengejek dan saling menghujat,” ungkap Meys.
Meys mengajak, kepada seluruh simpatisan dan relawan Sawaludin untuk tetap fokus dalam barisan perjuangan hingga tanggal 14 Februari nanti, termasuk memperhatikan imbauan Bawaslu perihal masa tenang 3 hari sebelum pencoblosan di TPS.
“Kepada seluruh simpatisan dan relawan, kita harus tetap fokus untuk perjuangan. Kita fokus pada 14 Februari untuk kemenangan. Saya juga berpesan agar kita mematuhi imbauan Bawaslu terkait masa tenang selama 3 hari,” tandas Meys.
Penulis: Even Makanoneng