Kronologi, Gorontalo – Hasil skrining riwayat kesehatan para petugas Penyelenggara Pemilu 2024 di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) mendapati 122 petugas yang berkategori beresiko, hal tersebut terdapat dalam Laporan Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Petugas Pemilu Tahun 2024 Kabupaten Gorut oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Gorontalo dengan data per tanggal 6 Februari 2024
Untuk petugas dari KPU yang terdiri dari PPS, PPK, dan KPPS dengan total 3.308 petugas, ada 72 petugas mendapat kategori beresiko, 700 petugas tidak beresiko, dan 2.536 petugas belum melakukan skrining.
Sedangkan untuk Bawaslu yang terdiri dari PKD, Panwascam, dan PTPS, dengan total sebanyak 625 petugas, dengan petugas yang berkategori beresiko sebanyak 50 orang, 498 orang dengan hasil skrining tidak beresiko, dan 77 orang belum melakukan skrining.
Menanggapi hasil skrining tersebut, Ketua KPU Gorut, Sofyan Jakfar menyampaikan bahwa nantinya ia akan meminta jajarannya untuk segera melakukan skrining bagi yang belum melaksanakan skrining agar memudahkan pihak terkait untuk melakukan mapping dan langkah yang akan diambil seperti pemberian vitamin.
“Agar supaya jajaran kami di bawah itu tidak ada yang drop dan semoga akan sehat dan diberi vitamin sesuai dengan kadar masing-masing,” jelasnya dalam pembahasan saat laporan Kepesertaan JKN dan hasil skrining oleh BPJS Cabang Gorontalo, di Kantor Bupati Gorut, Rabu (7/2/2024).
Sementara untuk Ketua Bawaslu, Ronal Ismail merespon baik dari hasil skrining tersebut, namun ia meminta agar, hasil skrining riwayat kesehatan itu dapat disampaikan dalam format by name by address, agar dapat dilakukan pemetaan terhadap para petugas Pemilu atau Badan Ad-Hoc
“Dengan data by name by address itu maka kita bisa menentukan langkah-langkah kongkrit agar memastikan pemilihan nanti sudah tepat dan para penyelenggara sudah terdaftar di BPJS,” jelas Ronal.
Hasil dari skrining para petugas itu nantinya akan ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan Gorut. hal tersebut disampaikan oleh Sri Fenty N. Segaf saat hadir dalam rapat tersebut, bentuk tindak lanjut itu kata Fenty berupa Skrining Penyakit Tidak Menular, sehingga ia meminta nanti adanya data tentang apa saja penyakit yang diidap para 122 petugas yang berkategori beresiko itu.
“Nantinya akan ke Wilayah puskesmas, nantinya akan melakukan skrining di Puskesmas terdekat,” tutur Fenty.
Penulis: Dhani Baderan