Kronologi, Jakarta – Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief berbicara adanya upaya menggagalkan Pemilu 2024. Andi menyebut hal ini bisa dilihat dari isu yang bergulir jelang pemungutan suara 14 Februari mendatang.
“Dari mulai isu pemakzulan, isu menteri mundur, isu forum guru besar, nanti ujung-ujungnya juga kelihatan,” kata Andi Arief dalam cuitan di akun X, Jumat (2/2/2024).
Andi mengatakan ada pihak yang berpotensi mengalami kekalahan. Ia menyebut, terbuka kemungkinan partai penguasa akan berganti di momen lima tahunan ini.
“Karena berpotensi kalah dan potensi pergantian partai berkuasa maka jalan terbaik menggagalkan pemilu,” ujar Andi.
Ia menyebut aksi itu harus dicegah. Ia meminta pihak terkait untuk berhenti melakukan hal yang sama.
“Niat jahat ini harus kita cegah,” kata Andi Arief.
Sebelumnya, Koordinator Stafsus Presiden, Ari Dwipayana, menepis adanya anggapan miring terkait suasana kabinet mulai dari fragmentasi atau perpecahan hingga pemeriksaan menteri yang ketat jelang rapat. Ari menilai narasi tersebut terkesan memunculkan tendensi negatif ke kabinet.
“Akhir-akhir ini, terlihat ada upaya dari beberapa pihak yang sengaja menebar atau mengorkestrasi narasi politik yang berlebihan dan tendensius terkait kabinet pemerintahan di bawah pimpinan Presiden Jokowi. Mulai isu kabinet tidak kompak (terfragmentasi), suasana kerja tidak nyaman, menteri tidak dilibatkan TPA, menteri diperiksa ketat masuk istana sampai dengan wacana menteri minta mundur,” kata Ari kepada wartawan, Rabu (31/1/2024).
“Dibangun persepsi, melalui serangkaian plot cerita/narasi, seolah-olah para Menteri pembantu Presiden, kecewa dengan kepemimpinan Presiden Jokowi,” lanjut Ari.
Ari menyebut narasi politik itu tidak sesuai fakta. Ari mengatakan suasana menteri selalu cair dan akrab menjelang rapat. Tidak ada perbedaan suasana meskipun di tahun politik.
Editor: Alfian Risfil A