Kronologi, Jakarta – Stiker Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bertebaran di Jakarta. Yang paling mencolok wajah Heru terpampang di halte-halte Transjakarta, hingga menuai protes warganet di medsos.
Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak, mengkritik stiker/banner Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono yang terpasang di Halte Transjakarta. Banner bergambar Heru yang berisi pesan pemilu damai itu sebelumnya diprotes sejumlah warga karena merusak estetika halte.
Gilbert mengatakan, hal seperti ini tak pernah dilakukan Gubernur DKI sebelumnya, dari era Jokowi, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hingga Anies Baswedan.
“Memang ajakannya normatif, tetapi pemasangan fotonya tentu menimbulkan pertanyaan, apa maksudnya? Sejak dulu, tidak ada (gubernur) yang melakukannya,” kata Gilbert kepada kumparan, Senin (15/1).
Stiker/banner tersebut bertuliskan “Pilihan cerdas, pemilu aman, Indonesia kuat!” sementara foto Heru Budi ada di sebelah kanan tulisan.
Heru Budi adalah Kepala Sekretariat Presiden Indonesia yang ditunjuk Presiden Jokowi menjadi penjabat Gubernur DKI Jakarta menyusul berakhirnya masa dinas Anies Baswedan. Orang dekat Jokowi ini dilantik Mendagri sebagai penjabat gubernur pada 17 Oktober 2022.
Soal potensi melanggar aturan, Gilbert menilai masih perlu didalami. Tetapi ia menegaskan pemasangan stiker/banner tersebut menimbulkan kesan negatif.
Apakah ada aturan yang ditabrak, kita perlu dalami. Tapi kesan yang timbul kurang baik. Apalagi namanya pernah muncul sebagai bacagub salah satu parpol, sehingga bisa ditafsirkan kampanye dini,” ujar Gilbert.
Tahun lalu, nama Heru Budi masuk dalam daftar nama bakal calon gubernur DKI Jakarta hasil rembuk rakyat PSI.
Sarankan Tak Pakai Foto
Gilbert menyarankan sebaiknya pesan pemilu damai tak perlu memakai foto Heru. Ia pun mengingatkan pemprov agar menghindari polemik selama rangkaian pemilu masih berlangsung.
“Sebaiknya Pj Gubernur menjelaskan hal tersebut. Lebih bijaksana kalau hal-hal yang polemik dihindari. Sehingga terkesan lebih ke arah kerja buat rakyat,” kata Gilbert.
“Lebih bijaksana kalau tidak memasang foto, pesan lebih menonjol,” imbuhnya.
Editor: Alfian Risfil A