Kronologi, Pohuwato – Sejumlah massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Pemerhati Kinerja Polri (PKP) menggelar unjuk rasa di depan Mapolres Pohuwato. Senin, (20/11/2023).
Kedatangan massa aksi tersebut untuk meminta agar Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Angesta Romano Yoyol, melalui Kapolres Pohuwato, AKBP Joko Sulistiyono, untuk menindak tegas oknum anggota kepolisian yang diduga terlibat terlibat dalam pekerjaan proyek rehabilitasi irigasi Taluduyunu di Pohuwato yang anggarannya senilai Rp 10,4 miliar.
Menurut Koordinator Lapangan (Korlap), Aswad Lihawa, bahwa diduga kuat ada keterlibatan oknum anggota Polri pada proyek tersebut. Apalagi sebelumnya beredar video pengakuan masyarakat terkait adanya keterlibatan oknum anggota Polri dalam proyek itu.
“Kapolda Gorontalo harus melakukan pemeriksaan terhadap oknum tersebut untuk membuktikan kebenaran video itu. Kalau terbukti, ya, pecat,” katanya usai menggelar aksi.
Tidak hanya itu, Aswad, juga meminta agar Polda dan Kejaksaan Tinggi Gorontalo betul-betul mendampingi pekerjaan proyek yang terdiri dari beberapa item pekerjaan itu.
Pasalnya, pada pemberitaan di sejumlah media daring, salah satu item pekerjaan pada proyek yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) itu diduga menggunakan material yang berasal dari tambang galian C ilegal.
“Itu juga harusnya ditelusuri kebenarannya oleh Polda Gorontalo dan Kejaksaan Tinggi Gorontalo,” jelasnya.
Para demonstran pun mengancam akan kembali melakukan aksi dengan jumlah massa yang lebih besar, jika tuntutan mereka tidak diindahkan oleh Kapolda maupun Kejati Gorontalo.
Penulis: Hamdi