Kronologi, Pohuwato – Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga, menyerahkan dokumen Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2024 ke DPRD yang ada di wilayahnya saat Rapat Paripurna ke 51.
Pada penyampaian nota pengantar Ranperda APBD kata Saipul, APBD tahun 2024 merupakan APBD tahun ketiga di masa pemerintahannya saat ini. Dimana setiap tahunnya kata dia, pemanfaatan APBD itu mengacu dan berpedoman pada perda nomor 4 tahun 2021 tentang RPJMD tahun 2021-2026.
Kemudian lanjutnya, pada dokumen RKPD tahun 2024, pemerintah daerah telah menetapkan tema pembangunan yakni memantapkan SDM, ekonomi dan infrastruktur penunjang yang selaras dengan tema RKPD Provinsi Gorontalo.
“Pada RKPD Kabupaten Pohuwato tahun 2024, telah dituangkan secara detail pencapaian kinerja makro pembangunan daerah tahun 2022 dan pertengahan tahun 2023, serta target tahun 2024, dimana hal ini menjadi pijakan utama dalam arah kebijakan dan program prioritas tahun 2024, secara ringkas berupa pertumbuhan ekonomi, IPM, kemiskinan, stunting, pengangguran, indeks kepuasan layanan infrastruktur (IKLI),” katanya. Kamis (9/11/2023).
Menurut Saipul, untuk IKLI sendiri, nilai indeks tersebut dihitung dari beberapa variabel pemanfaatan infrastruktur strategis yakni, jalan, air bersih, akses telekomunikasi, drainase, pariwisata dan pasar.
“Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa pada tahun 2022 nilai IKLI sebesar 87,23 persen atau melampaui target RPJMD sebesar 65,77 persen atau terealisasi sebesar 132,67 persen,” ucapnya.
Meski demikian lanjutnya, pihaknya mengakui bahwa dengan keterbatasan anggaran daerah, belum banyak yang bisa terakomodir atau mendapatkan perhatian.
“Namun Alhamdulillah, melalui DAK Fisik, dana APBN, dana desa, dukungan provinsi, berbagai infrastruktur strategis terus ada perbaikan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Saipul, juga secara ringkas menyampaikan terkait gambaran struktur RAPBD tahun 2024 yakni, pendapatan daerah tahun 2024 proyeksi sebesar Rp. 974.076.368.390. Sedangkan untuk target PAD turun menjadi Rp. 101.135.831.726.
“Sedangkan untuk pendapatan transfer diperkirakan naik menjadi Rp. 859.132.664.000, untuk belanja daerah diperkirakan sebesar Rp. 949.471.229.378, dan untuk pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp. 24.605.139.012,” pungkasnya.(ads)