SEMARANG – Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA/SMK Negeri Jawa Tengah tahun 2025 telah mengumumkan sebanyak 224.925 calon murid baru (CMB) yang lolos seleksi. Namun, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan perhatian khusus bagi siswa dari keluarga kurang mampu yang belum berhasil lolos melalui program inovatif bernama Sekolah Kemitraan Swasta.
Program yang digagas langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, ini memberikan kesempatan kepada siswa miskin untuk mendapatkan pendidikan gratis di sekolah swasta mitra pemerintah.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Syamsudin Isnaeni, menjelaskan pada Jumat (4/7/2025) bahwa akan ada gelombang SPMB Tahap II yang khusus diperuntukkan bagi siswa dari keluarga kurang mampu.
Kuota yang disiapkan mencapai 5.004 kursi yang tersebar di 139 sekolah swasta jenjang SMA dan SMK, dengan kapasitas masing-masing sekolah sekitar 36 siswa. Dari kuota tersebut, sudah terserap 1.913 siswa miskin pada SPMB reguler lalu, sehingga masih tersedia sekitar 3.000 kursi yang bisa diisi.
“Minat siswa masih cenderung ke sekolah negeri, jadi kami membuka kesempatan bagi siswa miskin agar bisa belajar di sekolah swasta tanpa biaya,” kata Syamsudin dikutip WargaJateng.com.
Program ini merupakan terobosan pertama di Indonesia dan sepenuhnya dibiayai oleh APBD Jawa Tengah, dengan alokasi dana sekitar Rp2 juta per siswa per tahun. Peserta didik yang masuk program ini tidak dikenakan biaya SPP maupun uang pengembangan sekolah, sehingga mendapatkan fasilitas yang setara dengan sekolah negeri.
Syarat utama pendaftar Sekolah Kemitraan Swasta adalah siswa dari keluarga miskin yang telah terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Jateng dengan prioritas 1 (miskin ekstrem), 2 (sangat miskin), dan 3 (miskin). Termasuk pula anak panti asuhan dan anak tidak mampu secara sosial (ATS) yang sudah terverifikasi dalam database sistem SPMB.
Pendaftaran SPMB Tahap II akan dibuka secara daring pada tanggal 7 hingga 9 Juli 2025 melalui laman https://spmb.jatengprov.go.id. Sosialisasi program akan dilakukan pada 4-6 Juli, sedangkan daftar ulang bagi yang diterima dimulai 11 Juli, dan tahun ajaran baru dimulai pada 14 Juli 2025.
“Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh siswa kurang mampu. Kami juga meminta Cabang Dinas Pendidikan dan sekolah mitra untuk mengoptimalkan serapan kuota agar program berjalan maksimal,” ujar Syamsudin.
Untuk diketahui, dari 224.925 CMB yang lolos seleksi, sebanyak 221.319 telah melakukan daftar ulang. Sementara itu, 3.606 siswa tidak melanjutkan daftar ulang dan posisi mereka digantikan oleh calon cadangan yang pendaftarannya berlangsung pada 2-4 Juli 2025.**