SEMARANG – Event tahunan yang menjadi kebanggaan warga Jawa Tengah, Jateng Fair Festival 2025, secara resmi dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi pada Jumat malam, 27 Juni 2025, di Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Kota Semarang.
Mengusung tema “The New Innovation”, Jateng Fair tahun ini memberikan akses gratis tanpa tiket masuk bagi seluruh masyarakat Jawa Tengah. Berlangsung selama 10 hari hingga 6 Juli 2025, acara ini menghadirkan berbagai produk unggulan, pameran inovasi, kuliner, UMKM, serta panggung hiburan yang menarik bagi semua kalangan.
Kemeriahan malam pembukaan terlihat dari ramainya stan kuliner dan UMKM yang berjajar di area PRPP Semarang. Wahana permainan dan hiburan juga dipenuhi pengunjung dari berbagai usia, mulai anak-anak hingga orang dewasa.
Direktur PT PRPP Jawa Tengah, Hery Kristanto, menjelaskan bahwa tema “The New Innovation” menggambarkan berbagai inovasi hasil pembangunan yang dipamerkan, mulai produk UMKM hingga hiburan yang menarik.
Pemprov Jawa Tengah telah mengevaluasi pelaksanaan Jateng Fair sebelumnya, sehingga durasi acara tahun ini dipersingkat dari 17 menjadi 10 hari. Selain itu, untuk memudahkan akses masyarakat, pihak penyelenggara memutuskan tidak memungut biaya tiket masuk.
“Jateng Fair 2025 memberikan akses gratis agar seluruh masyarakat bisa menikmati acara ini dan berlibur di PRPP tercinta,” ujar Hery.
Tahun ini, Jateng Fair menampilkan 20 musisi lokal dan nasional, 60 wahana permainan, serta 184 stan yang terbagi dari 23 stan SKPD Pemprov, 15 stan kabupaten/kota, 11 stan BUMD, 2 stan BUMN dan kementerian, 30 stan perusahaan swasta nasional, 14 stan produk UMKM lokal, 75 stan makanan dan minuman, serta 12 brand otomotif.
Hery berharap, Jateng Fair 2025 dapat menegaskan posisi Jawa Tengah sebagai pusat budaya, seni, dan industri kreatif.
“Dengan semangat Ngopeni dan Nglakoni Jateng serta arahan Gubernur, kami berupaya mengembalikan kejayaan PRPP melalui kolaborasi dan inovasi,” tambahnya.
Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan bahwa Jateng Fair merupakan wadah penting untuk mempromosikan produk unggulan dan inovasi hasil pembangunan yang dapat menggerakkan ekonomi daerah.
Luthfi juga mengingatkan agar Jateng Fair tidak kalah dengan event besar lain seperti Pekan Raya Jakarta, dengan memanfaatkan potensi seni, budaya, UMKM, dan pariwisata di Jawa Tengah.
Ia mengajak seluruh pihak terkait, termasuk OPD, BUMD, bupati, wali kota, dan masyarakat, untuk meramaikan event ini demi memajukan perekonomian.
“Saya ingin Jateng Fair menjadi agenda rutin yang memberi perubahan nyata dan inovasi yang terlihat,” ujarnya.
Gubernur juga menekankan pentingnya kebersamaan dalam pembangunan Jawa Tengah, tanpa ego sektoral.
“Suksesnya pembangunan hanya bisa dicapai dengan kebersamaan, sehingga manfaatnya bisa dirasakan merata,” tegasnya.
Selain Gubernur, acara pembukaan dihadiri oleh Sekda Jateng Sumarno, jajaran kepala OPD, pimpinan BUMD, serta bupati dan wali kota dari berbagai daerah seperti Kudus, Kendal, dan Pekalongan.
Setelah membuka acara, Gubernur Ahmad Luthfi berkeliling mengunjungi stan-stan pameran, termasuk stan OPD yang menampilkan inovasi dan hasil pembangunan, serta berinteraksi dengan pengunjung.**