Kronologi, Jakarta – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Garuda, Teddy Gusnaidi, menantang PDIP untuk memecat Joko Widodo (Jokowi) sekaligus anaknya, Gibran Rakabuming Raka.
Hal ini disampaikan Teddy Gusnaidi merespons ‘serangan’ Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDIP, Adian Napitupulu, yang mengklaim, bahwa Jokowi dan keluarganya telah mengkhianati PDIP, karena menolak perpanjangan masa jabatan sebagai Presiden tiga periode.
“Isu yang dilemparkan Adian Napitupulu dari PDIP adalah, perpecahan Jokowi dan Megawati, disebabkan karena keinginan Jokowi untuk 3 Periode ditolak Megawati. Tentu isu itu bisa terbantahkan, karena yang setuju orang internal PDIP, Jokowi berkali-kali menyatakan tidak setuju, bahkan saking kesalnya, Jokowi bilang itu sama saja menampar dirinya,” kata Teddy dalam keterangan persya, Kamis (26/10/2023).
Menurut Teddy, jika hubungan retak karena Jokowi dan Gibran mendukung Prabowo, itu masuk akal.
“Tapi, silahkan gunakan mekanisme internal untuk memecat mereka, bukan malah membuat isu 3 periode keinginan Jokowi,” ungkapnya.
Dia menyebut, makin lama Adian makin frustasi sehingga jadinya berhalusinasi, dan segala cara dihalalkan untuk menjatuhkan Jokowi. “Yang tidak ada diada-adakan,” katanya.
“Kalau dianggap sudah tidak sejalan, keluarkan saja mereka dari Partai, ini mudah. Menjadi tidak mudah kalau ternyata yang ingin menjatuhkan Jokowi, ternyata masih butuh suara pendukung Jokowi,” sindirnya.
Dia lantas menegaskan, Jokowi jelas telah bersikap menentang Megawati. Begitu juga Gibran jelas sudah menentang Megawati.
“Kalau berdasarkan pernyataan Adian bahwa Megawati-Jokowi retak, ya kenapa gak dipecat saja Jokowi dari Partai? Kenapa takut? Apa masih berharap terhadap jokowi effect?,” ucap Teddy penasaran.
Namun demikian, lanjutnya, jika masih berharap efek Jokowi, PDIP sebaikan tak melemparkan isu sembaranhan.
“Butuh tapi banyak lagak. Aneh-aneh saja kalian ini,” cetus Teddy.
Diketahui, Adian sebelumnya menyebut, permintaan perpanjangan tiga periode melanggar konstitusi. Sehingga mustahil disetujui partainya.
“Nah ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” katanya, Rabu (25/10/2023).
Menurutnya, ditolaknya permintaan tiga periode Jokowi karena PDI Perjuangan ingin menjaga konstitusi, terkait dengan keselamatan bangsa dan negara.
“Kalau ada yang marah karena kita menolak penambahan masa jabatan tiga periode atau perpanjangan, bukan karena apa-apa, itu urusan masing-masing. Tetapi memang untuk menjaga konstitusi. Sederhana saja,” pungkasnya.
Adian mengaku tidak antipati dengan Jokowi, namun yang ia sesalkan adalah perubahan Jokowi yang begitu cepat terhadap PDI Perjuangan.
Padahal Partai yang dipimpin Megawati itu telah memberikan segalanya untuk Jokowi dan keluarganya, mulai dari menjadi wali kota dua periode, gubernur Jakarta, presiden dua kali, bahkan kepada anaknya sebagai wali kota Surakarta.
Editor: Alfian Risfil A