ARAH PANTURA, Cirebon – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan komitmen penuh untuk menanggung seluruh kebutuhan hidup dan pendidikan anak-anak korban longsor tambang galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Dalam pertemuan bersama keluarga korban di Kantor Gubernur Bale Jaya Dewata, Kota Cirebon, Senin (2/6/2025), Gubernur Dedi menyatakan bahwa anak-anak korban akan menjadi tanggung jawab pribadinya.
“Mulai hari ini, semua anak korban yang masih di bawah umur, baik yang sekolah maupun belum, saya tanggung kebutuhan makan hariannya,” ujar Dedi Mulyadi dengan tegas.
Ia juga langsung memerintahkan Sekda Provinsi Jabar dan Dinas Pendidikan untuk segera mendata anak-anak korban yang masih menempuh pendidikan, mulai dari SD hingga SMA, agar tidak ada yang terputus sekolah.
“Yang SD tetap sekolah, yang akan masuk SMP lanjutkan ke SMP, begitu pula yang SMA. Tidak boleh ada satu pun yang berhenti sekolah karena musibah ini. Biaya sekolah dan kebutuhan sehari-hari mereka saya tanggung,” tegasnya lagi.
Menurut Dedi, tragedi longsor ini mencerminkan kegagalan negara dalam memberikan perlindungan terhadap warganya.
“Ini kelalaian kita semua, kelalaian negara yang tak hadir cukup cepat sebelum bencana ini terjadi. Sekarang tugas kita menebusnya dengan memastikan para anak ini tidak kehilangan masa depan,” katanya.
Untuk itu, mulai Juli 2025, keluarga korban akan mendapatkan santunan bulanan guna memenuhi kebutuhan pokok, termasuk gizi dan pendidikan anak-anak.
Dedi juga mengingatkan seluruh pelaku usaha, khususnya di sektor pertambangan, agar lebih peduli terhadap keselamatan dan hak pekerja.
“Kejadian ini menjadi tamparan keras. Para pengusaha jangan hanya memikirkan keuntungan semata. Kesejahteraan dan keselamatan para pekerja adalah tanggung jawab moral yang tidak bisa diabaikan,” pungkasnya.**
Artikel ini juga tayang di ArahPantura.id