Kronologi, Bitung – Kementerian Kelautan dan Perikanan, memberikan perhatian khusus, terhadap kemunduran sekror perikanan di Kota Bitung.
Kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, ke Kota Bitung, pada Senin 28/4, membawa angin segar, bagi pelaku perikanan tangkap, budidaya, hingga industri perikanan.
Pasalnya KKP memproyeksikan Kota Cakkalang ( Bitung) , sebagai International Hub Port Perikanan, pada tahun 2027.
” Kami dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, akan berusaha mengembalikan kejayaan dunia perikanan, termasuk industri perikanan Bitung, sepertu 16 tahun yang lalu,” tekad Sakti.
Meskipun demikian program tersebut tidak akan mengesampingkan penangkapan ikan berkelanjutan atau penangkapan ikan terukur.
” Laut bukan warisan dari nenek moyang, namun harta tak ternilai untuk anak cucu kita, sehingga harus selalu kita jaga. Bukan berarti dengan menjadi IHP Perikanan, hasil tangkapan harus meningkat, dengan mengabaikan aturan,” tambahnya.
Selain perikanan tangkap nelayan lokal, hasil budidaya di pesisir, serta budifaya perikanan darat, Berbagai daerah pengjasil ikan di Indonesia Timur, akan memasok kebutuhan industri perikanan Kota Bitung, untuk ekspor ke negara tujuan.
Direktur Kepelabuhanan Perikanan, Dirjen Perikanan Tangkap, Dr. Ady Candra menyampaikan tahun ini pembangunan infrastruktur, PPS Bitung, menjadi IHP Perikanan bakal dimulai.
” Paling lambat akhir tahun 2025, pembanguan International Hub Port Perikanan Bitung akan dimulai. Tahap pertama peningkatan kapasitas tambat labuh. Setidaknya perluasan mencapai 5 hektar,” terang Ady, yang sebelumnya Kepala PPS Bitung.
Pembangunan IHP Perikanan Bitung, menjadi proyek multi year, direncanakan selesai pada tahun 2027. Selain itu KKP juga akan meningkatkan kapasitas dan kualitas uji laboratorium, serta Badan Penjamin Mutu, untuk menjaga kualitas produk perikanan.
Wali Kota Bitung, Hengky Honandar yang mendampingi kunjungan kerja Menteri KKP Sakri Wahyu Trenggono dan rombongan, mengatakan, Penetapan ini, merupakan langkah strategis yang dapat mengubah wajah Kota Bitung sebagai pusat perdagangan maritim yang diakui secara global.
“Bitung memiliki potensi besar untuk menjadi poros maritim dunia, dan keputusan ini menjadi wujud nyata dari komitmen pemerintah pusat dalam mendorong pembangunan kawasan timur Indonesia,” terang Hengky.
Hengky juga menekankan bahwa Pemerintah dan segenap masyarakat Kota Bitung, harus menyiapkan sarana penunjang serta kesiapan sumber daya manusia.
“Menjadi hub internasional berarti kita harus siap secara infrastruktur dan sumber daya manusia. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pihak demi mewujudkan pelabuhan bertaraf internasional yang efisien dan kompetitif,” tambahnya.
Wali Kota Bitung optimis bahwa penetapan ini akan membawa dampak positif bagi ekonomi lokal, termasuk peningkatan lapangan kerja dan pertumbuhan sektor industri.
” Ini peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mari kita manfaatkan momentum ini untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan,” pungkas Hengky.