Kronologi. Minahasa Utara – Kolaborasi antara Tim Dosen Universitas Negeri Manado (Unima) yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ruth Umbase, M. Hum., Yayasan Kasih Pengharapan Abadi, Pemuda Advent Wilayah Bitung Barat, PA Jemaat Tumumpa, menggelar Seminar dan diskusi, Ancaman Human Trafficking bagi Generasi Muda, di GMAHK Fidelis Helena, Minahasa Utara, pada Sabtu (23/4).
Kegiatan ini menyedot perhatian masyarakat, khususnya generasi muda dan para orang tua.
Dalam seminar tersebut, Prof. Dr. Ruth Umbase menyoroti urgensi meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya human trafficking yang terus menjadi ancaman bagi kaum muda.
“Anak muda menjadi kelompok yang paling rentan karena mereka sering menjadi target dari pelaku perdagangan manusia. Sebagai masyarakat, kita harus memiliki wawasan yang cukup untuk melindungi mereka,” ungkap Prof. Ruth.
Seminar ini menghadirkan sesi diskusi yang interaktif, di mana berbagai perspektif diungkapkan oleh para pemateri. Pendeta Fidelis Helena, Pdt. Larry Gara dalam sesi wawancara, menyampaikan pentingnya nilai-nilai moral dan agama dalam membentengi generasi muda dari godaan atau ancaman tindak kejahatan ini.
“Mendidik anak-anak kita dengan nilai-nilai yang kuat sejak dini adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi mereka. Human trafficking tidak hanya mencederai masa depan korban, tetapi juga kehormatan keluarga dan komunitas,” tegas Larry.
Yayasan Kasih Pengharapan Abadi (YKPA) juga berperan besar dalam memberikan data dan pengalaman lapangan terkait kasus perdagangan manusia di wilayah tersebut.
Ketua YKPA Dr. Glenny Latuni menyampaikan bahwa modus pelaku human trafficking semakin variatif, mulai dari tawaran pekerjaan palsu hingga eksploitasi melalui media sosial.
“Kami menemukan fakta bahwa sebagian besar korban direkrut melalui media sosial dengan janji manis. Karena itulah kami perlu menyasar kaum muda untuk meningkatkan kewaspadaan mereka,” tutur Glenny.
Salah satu peserta seminar, Vira Rompas, merasa sangat terbantu dengan informasi yang disampaikan.
“Saya tidak menyangka ancaman perdagangan manusia begitu nyata, bahkan dekat dengan kita. Seminar ini membuka mata saya untuk lebih berhati-hati, terutama di media sosial,” kata Vira.
Seminar ini juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak-anak mereka. Salah satu poin utama diskusi adalah membangun komunikasi yang baik dalam keluarga untuk memberikan perlindungan awal dari potensi ancaman.
Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Pendeta Fidelis Helena, serta komitmen dari seluruh peserta untuk terus menyuarakan perlindungan terhadap generasi muda dari ancaman human trafficking.
“Semoga kegiatan ini menjadi berkat, tidak hanya untuk kita yang hadir di sini, tetapi juga untuk kemuliaan Tuhan dan keselamatan generasi muda kita,” tutup Pdt. Larry.
Dengan kolaborasi yang solid antara akademisi, komunitas gereja, dan organisasi sosial, kegiatan ini menjadi langkah konkret untuk memerangi human trafficking, sekaligus memberikan wawasan dan perlindungan yang lebih baik bagi generasi muda.