Kronologi.id, Bitung- Perayaan Idul Fitri 1446 Hijriyah di Kota Bitung menjadi simbol kemenangan bagi umat Islam setelah menjalani bulan penuh berkah dan refleksi.
Namun, lebih dari sekadar perayaan, momen ini juga dimaknai sebagai ajang mempererat kebersamaan dan memperkuat kerukunan antarumat beragama.

Wali Kota Bitung, Hengky Honandar, bersama Wakil Wali Kota Randito Maringka, menekankan pentingnya menjaga harmoni sosial demi keberlanjutan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Hengky Honandar mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Idul Fitri sebagai kesempatan menyebarkan semangat persatuan dan toleransi.

“Idul Fitri bukan hanya tentang merayakan kemenangan setelah bulan Ramadhan, tetapi juga tentang membersihkan hati, memperkuat tali silaturahmi, dan semakin mengukuhkan persaudaraan antarwarga. Kota Bitung adalah rumah bagi semua, tanpa memandang perbedaan agama atau latar belakang,” ujar Hengky.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga keharmonisan sebagai bagian dari fondasi pembangunan kota.
“Kerukunan adalah kunci utama kemajuan. Ketika seluruh elemen masyarakat saling menghormati dan bekerja sama, maka semua tantangan dapat diatasi dengan lebih mudah,” tambahnya.

Wakil Wali Kota Randito Maringka yang hadir dalam Shalat Ied di Lapangan kantor Walikota Bitung juga menegaskan, nilai kebersamaan dalam perayaan Idul Fitri.
Menurutnya, keberagaman harus dirayakan sebagai kekuatan yang mempersatukan, bukan sebagai pemisah.
“Hari Raya ini adalah momen bagi kita semua untuk memperkuat solidaritas, tidak hanya bagi umat Islam, tetapi juga bagi seluruh warga Kota Bitung. Keberagaman adalah kekayaan, dan toleransi adalah pondasi bagi kehidupan yang harmonis,” tuturnya.
Sebagai bentuk nyata dari semangat berbagi dan kepedulian, Pemerintah Kota Bitung turut menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial, termasuk pembagian bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan. Program pemberian zakat dan santunan bagi anak yatim piatu menjadi salah satu upaya untuk memastikan bahwa nilai-nilai kebersamaan benar-benar terwujud dalam kehidupan sehari-hari.

Hengky Honandar dan Randito Maringka berharap semangat persatuan yang tercipta di Hari Raya Idul Fitri dapat terus terjaga, bukan hanya dalam perayaan keagamaan, tetapi juga dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat.
“Mari kita jadikan momen ini sebagai awal untuk semakin mengokohkan Kota Bitung sebagai kota yang damai, toleran, dan penuh kebersamaan,” pungkas Hengky.
Dengan semangat Idul Fitri, Pemerintah Kota Bitung berkomitmen untuk terus mendorong inklusivitas dan keharmonisan sosial, demi terciptanya masyarakat yang lebih sejahtera dan bersatu.