Kronologi, Yogyakarta – Sejumlah tokoh nasional turut bergabung bersama massa Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang mendatangi Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (15/4/2025). Mereka rame-rame mempertanyakan keaslian ijazah mantan Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi.
Massa aksi berkumpul di depan Fakultas Kehutanan. Dalam rombongan itu turut hadir mantan Ketua MPR RI periode 1999-2004, Amien Rais.
Adapun perwakilan massa, Roy Suryo, dr Tifauzia, dan Rismon Hasiholan, mewakili massa diterima pimpinan kampus UGM dan fakultas kehutanan untuk melakukan klarifikasi terkait keaslian ijazah Jokowi yang selama ini menjadi kontroversi.
“Pada hari ini, sesungguhnya ngombyongi dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis yang hari ini diberi kesempatan oleh Rektorat untuk melakukan klarifikasi tentang dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi,” ujar perwakilan TPUA, Syukri Fadholi, saat ditemui di halaman Fakultas Kehutanan UGM, Sleman, dilansir detikJogja, Selasa (15/4/2025).
Dia menyebut, aksi hari ini menuntut adanya iktikad baik dari Jokowi. Jika memang memiliki ijazah asli, sebaiknya bisa ditunjukkan kepada publik.
“Presiden Jokowi kita harapkan untuk punya iktikad baik. Kalau memang presiden itu punya ijazah, serahkan. Saya meyakini, kalau itu diserahkan, selesai masalahnya,” ujarnya.
Politisi senior yang juga mantan Ketua MPR RI, Amien Rais, mengaku prihatin dengan kondisi UGM saat ini.
“Ya, saya sebagai warga UGM, saya profesor dari UGM, pernah jadi Ketua Majelis Wali Amanat UGM 5 tahun, ya. Jadi tentu saya juga merasa sangat-sangat concern, ya, prihatin. Mengapa UGM yang kita banggakan tiba-tiba menjadi alas keset politik seseorang, ya, yang kita sudah tahu siapa,” kata Amien Rais.
Dia meyakini ijazah milik Jokowi yang beredar di media sosial merupakan palsu. Karena itu, dia menuntut kejujuran UGM terkait ijazah tersebut.
“Nah, jadi khususnya ini momentum yang sangat penting. Kalau saya yakin memang ijazahnya itu tidak ada. Kalau ijazah oplosan memang dibuat, tapi sudah dikatakan oleh para ahli itu jelas, maaf, abal-abal,” tegasnya.
Sebelumnya, kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, membantah tudingan ijazah palsu Jokowi. Yakup mengatakan pihaknya hanya akan menunjukkan ijazah asli Jokowi jika ada perintah dari pengadilan.
“Kami sayangkan dan itu sangatlah tidak berdasar hukum dan sangat menyesatkan. Kenapa? Pertama, kami tidak akan menunjukkan ijazah asli Pak Jokowi, kecuali berdasarkan hukum dan dimintakan oleh pihak-pihak yang berwenang, seperti pengadilan dan sebagainya. Itu pasti kami akan taat dan kami tunjukkan,” kata Yakup di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2025).
Yakup mengatakan ijazah tersebut tak akan ditampilkan jika tak ada perintah pengadilan. Sebab, menurutnya, hal itu akan menimbulkan contoh buruk.
“Artinya, hal ini kami cukup tegas bahwa kami tidak akan menunjukkan dan kami tidak mempunyai kewajiban hukum untuk menunjukkan kopi atau asli dari ijazah Bapak Jokowi. Kecuali dimintakan oleh hukum atau pengadilan, itu pasti,” katanya.
Editor: Fian