Kronologi, Bitung – Pengadilan Negeri/ Perikanan Bitung terus mengukuhkan diri sebagai lembaga hukum yang inklusif dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) Finjil Kota Bitung. pada Kamis, 20/3/2025.
Langkah ini bertujuan untuk menyediakan layanan yang ramah bagi penyandang disabilitas, sekaligus memperkuat prinsip keadilan bagi semua lapisan masyarakat.
Ketua Pengadilan Negeri/Perikanan Bitung, Johanis Dairo Malo, menyatakan komitmennya untuk memastikan akses yang setara bagi kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas, dengan berbagai inisiatif inklusif.
“Perjanjian ini memiliki tujuan mulia, yaitu memberikan layanan hukum yang merata, adil, dan sesuai prinsip inklusivitas. Kami ingin memastikan tidak ada kelompok masyarakat yang terabaikan dalam sistem hukum,” ujar Johanis.
Sementara itu, pengelola SLB Finjili, Meiva Lidya Woran menyampaikan apresiasi atas keberlanjutan kerja sama ini, karena PN Bitung menempatkan kaum disabilitas, setara dengan warga lain.
“Kerja sama seperti ini sangat berarti bagi komunitas penyandang disabilitas. Ini adalah bukti bahwa kita bisa menciptakan masyarakat yang lebih setara dan adil,” kata Meiva.
Penandatanganan ini bukanlah yang pertama kali dilakukan. Selama beberapa tahun terakhir, Pengadilan Negeri Bitung dan Yayasan Kasih Lidya SLB Finjil telah menjalin kolaborasi serupa untuk terus mengembangkan layanan yang ramah bagi penyandang disabilitas.
Salah satu fokus utama adalah pelatihan bagi petugas pengadilan untuk lebih memahami kebutuhan kelompok disabilitas dan menyediakan aksesibilitas yang memadai di lingkungan pengadilan.
Johanis Dairo Malo juga berharap kolaborasi ini dapat menjadi model bagi pelayanan di berbagai institusi.
.“Kami berkomitmen untuk melanjutkan upaya pemerataan layanan hukum yang adil. Semoga Kota Bitung dapat menjadi contoh keberhasilan dalam mewujudkan keadilan bagi semua lapisan masyarakat,” tutupnya.
Langkah ini mencerminkan semangat bersama untuk menciptakan sistem hukum yang lebih inklusif, yang tidak hanya melayani tetapi juga memberdayakan komunitas penyandang disabilitas. Hal ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Bitung menuju kota yang lebih inklusif dan humanis.