Kronologi, Sulut – Hari Kasih Sayang yang diperingati 14 Februari, menjadi momentum bahagia buat komunitas disabilitas di Sulawesi Utara. Mereka kompak menggelar kegiatan One Heart, One Respect. Kegiatan yang digelar komunitas Disabilitas Berbagi ini, berlangsung di Atrium Star square Bahu, 14 Februari.
Berbagai acara yang menampilkan keberagaman serta kontribusi positif penyandang disabilitas dalam berbagai bidang. Acara ini digagas oleh Cupable berkolaborasi dengan WOI dan dukungan Organisasi Penyandang Disabilitas seperti HWDI Sulut, Gerkatin Sulut, AIF Sulut, Pusbisindo Sulut, Pertuni Manado, PPUAD, serta mendapat dukungan penuh dari Star Square Manado, juga dari berbagai organisasi seperti PRAKA Sulut, BRILLYANT Sulut, PMII Cabang Metro Manado, IMM, Pemuda Katolik, dan One Heart One Spirit.
Menurut Glen Tielung selaku Founder CUPABLE, Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi para penyandang disabilitas untuk berbagi, mengekspresikan diri, serta memperkenalkan berbagai inovasi dan potensi yang mereka miliki.
“Ada banyak ragam acara yang sudah kami kemas, beberapa rangkaian kegiatan utama dalam acara ini antara lain :
1. Pameran Karya UMKM Teman Disabilitas– Menampilkan berbagai produk kreatif hasil karya para pelaku usaha penyandang disabilitas, mulai dari kerajinan tangan, kuliner, hingga produk inovatif lainnya.
2. Pengenalan Organisasi Penyandang Disabilitas – Memberikan informasi mengenai peran dan perjuangan berbagai organisasi yang mendukung hak serta kesejahteraan penyandang disabilitas di Sulawesi Utara.
3. Disabilitas dan Teknologi – Diskusi dan demonstrasi tentang bagaimana teknologi dapat membantu meningkatkan aksesibilitas dan kualitas hidup penyandang disabilitas.
4. Diskusi tentang Rancangan Peraturan Gubernur (Ranpergub) tentang Disabilitas* – Membahas kebijakan yang berkaitan dengan hak-hak penyandang disabilitas di Sulawesi Utara dan bagaimana regulasi ini dapat meningkatkan kesejahteraan mereka di masyarakat. Terlebih khusus harapan bagi kepemimpinanan Gubernur Yulius Selvanus Komaling dan Wagub Victor Mailangkay untuk pembentukkan POKJA Disabilitas Sulawesi Utara.
Melalui kegiatan ini, lanjut Glend, diharapkan semakin banyak pihak yang memahami pentingnya inklusi serta mendukung kesetaraan bagi penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan.
‘Mari bersama menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi. One Heart, One Respect! Bersama menjadi Pemenang.” ajaknya menyemangati semua orang.
Penulis : Anita Tambayong