Kronologi, Gorontalo – Pendistribusian air di Botu, Kota Gorontalo, terus diupayakan. Sebelumnya, pipa penyaluran air bersih yang berada di Sungai Bone tergerus oleh banjir yang mengakibatkan masyarakat kesulitan mendapat air bersih.
Untuk mendukung pendistribusian itu, Komisi III DPRD Kota Gorontalo telah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) II dan hari ini (1-2) mengunjungi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Tanggilingo.
Manajer Teknis IPA Tanggilingo, Ahmad Koem, mengatakan, pipa yang ada di Sungai Bone masih bermasalah, tetapi pihaknya tetap melakukan antisipasi agar pendistribusian air bersih terus dilakukan.
“Itu kapasitasnya 190 liter per detik dan sekarang lagi off. Nah untuk mengantisipasi pelayanan masyarakat pelanggan dari Botu, kita supply dari Kabila sehingga secara otomatis tadinya di Kabila pelayanan normal, malah tidak normal karena pelayanan sudah terbagi,” kata Ahmad.
Kata dia, hingga saat ini timnya berupaya untuk memperbaiki pipa putus yang berada di pesisir Sungai Bone karena tergerus banjir kemarin.
“Saat ini tim kita lagi dalam perbaikan pipa untuk memindahkan pipa itu. Insyaallah satu minggu ke depan bisa beroperasi lagi itu pipa di Botu dan pelayanan kita sudah normal kembali. Jadi sekarang kita masih menunggu.
Di tempat yang sama, Ketua Komisi III DPRD Kota Gorontalo, Ariston Tilameo menyebut, pihak juga sudah bertemu dengan BWSS untuk mengoptimalkan perbaikan pipa yg ada di Sungai Bone.
“Kemarin kita sudah ke Balai Sungai, kita juga sudah menyampaikan hal ini karena memang di sungai Bone itukan terjadi longsor sehingga pipa yang di situ terbawa arus sungai karena longsornya. Nah sekarang diupayakan untuk dipindahkan,” kata Ketua Komisi III DPRD Kota Gorontalo, Ariston Tilameo, saat melakukan peninjauan bersama Totok Bachtiar, Fahmi Mohune, Sucipto Kadir, dan Husain Hasan, Sabtu (1-2-2025).
“Tetapi kami berpikir kalau dipindahkan tapi juga tidak ada penanganan di sungai pasti akan tergerus lagi. Nah kemarin kita sudah minta perhatian dari Balai Sungai agar ini dibuatkan pengaman tebing agar pipa tidak tergerus lagi sehingga tidak mengakibatkan bergesernya pipa. Nah itu upaya kita sehingga pada hari ini kita melihat kondisi yang ada, memang paling banyak lokasinya di Botu yang terdampak,” sambung Ariston.
Sedangkan untuk pelayanan darurat, Ariston menjelaskan terdapat armada tangki yang disediakan untuk mengirimkan air bersih kepada masyarakat yang mengeluh.
“Untuk pelayanan darurat saat ini kita punya armada mobil tangki 2 unit untuk melayani masyarakat yang mengeluh tidak ada air, kita antar. Pada saat ini juga ada pelayanan dari luar, yakni bantuan mobil tangki dari BNPB, PMI, bahkan ada PDAM kabupaten, mereka punya mobil tangki dan membantu kita untuk mendistribusikan air ke pelanggan yang terdampak,” jelas Legislator PDI-P itu.
Penulis: Audy Anastasya