Arah Pantura, Cirebon – Beberapa perjalanan kereta api yang melintasi wilayah Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon terganggu akibat genangan air yang terjadi di jalur kereta wilayah Daop 4 Semarang. Banjir ini dilaporkan terjadi di Kilometer 32+5/7 pada petak jalan antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati, Kabupaten Grobogan, akibat curah hujan yang sangat tinggi.
“Karena kondisi ini, jalur tersebut sementara tidak dapat dilalui, sehingga memengaruhi pola operasi beberapa kereta api di jalur utara Jawa,” ungkap Rokhmad Makin Zainul, Manager Humas Daop 3 Cirebon.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) meminta maaf kepada penumpang atas gangguan perjalanan akibat cuaca buruk ini. Saat ini, tim Daop 4 Semarang terus bekerja untuk menormalkan jalur yang terdampak, sementara perjalanan kereta dialihkan melalui jalur alternatif.
“Kami terus memantau situasi dan akan memberikan pembaruan informasi secara berkala,” tambah Rokhmad.
Sebagai bentuk tanggung jawab, KAI memberikan layanan kompensasi berupa minuman, makanan ringan, dan makanan berat kepada penumpang yang mengalami keterlambatan. Selain itu, beberapa kereta mengalami perubahan pola operasi demi keamanan perjalanan.
Beberapa kereta yang dialihkan rutenya adalah:
1. KA Sembrani (KA 61): Surabaya-Gambringan-Gundih-Semarang-Gambir
2. KA Argo Bromo Anggrek (KA 1): Surabaya-Madiun-Solo Jebres-Semarang-Gambir
Kereta api yang melintas di wilayah Daop 3 Cirebon mengalami keterlambatan rata-rata 120 menit. Kereta tersebut meliputi:
• KA Argo Bromo Anggrek: Gambir-Cirebon-Semarang-Surabaya Pasarturi PP
• KA Sembrani: Gambir-Cirebon-Semarang-Surabaya Pasarturi PP
• KA Pandalungan: Gambir-Cirebon-Semarang-Jember PP
• KA Airlangga: Pasarsenen-Cirebonprujakan-Semarang-Surabaya Pasarturi PP
• KA Blambangan Ekspres: Pasarsenen-Cirebon-Semarang-Ketapang
Sementara itu, KA Tegal Bahari relasi Pasarsenen-Tegal PP dibatalkan karena rangkaiannya dialihkan untuk KA Gumarang.
Rokhmad menjelaskan bahwa berbagai upaya terus dilakukan untuk menangani banjir di lokasi terdampak. Tim KAI telah mengerahkan puluhan petugas yang dilengkapi alat berat, material batu kricak, bantalan rel, pasir, dan besi guna memperbaiki jalur. “Kami berkomitmen agar jalur dapat kembali normal secepat mungkin,” ujarnya. (Yuni)
Artikel ini juga tayang di ArahPantura.id