Arah Pantura, Jakarta – Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu yang dilakukan oleh dua warga negara asing (WNA) asal Thailand. Modus operandi mereka terbilang ekstrem, yakni dengan menyembunyikan sabu di dalam tubuh, seperti di dubur, alat kelamin, hingga menelannya.
Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol I Wayan Sugiri, mengungkapkan bahwa operasi ini bermula dari informasi yang diperoleh petugas Bea Cukai Soekarno-Hatta pada Rabu (1/1) pukul 06.30 WIB. Petugas mengamankan dua perempuan asal Thailand berinisial BP dan CN di Terminal 2F Kedatangan Internasional berdasarkan hasil profiling data penerbangan.
Setelah diamankan, pemeriksaan mendalam dilakukan terhadap kedua pelaku. Petugas menemukan barang yang diduga sabu di dalam tubuh BP, tepatnya di area dubur. Penemuan ini langsung dilaporkan kepada tim BNN untuk tindakan lanjutan.
Tim gabungan BNN, Bea Cukai, dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham kemudian mengatur operasi controlled delivery untuk menangkap penerima barang di Indonesia. Operasi ini dilakukan di kawasan Jalan Jelupang, Tangerang Selatan, Banten.
Pada Kamis (2/1) sekitar pukul 12.40 WIB, tim berhasil menangkap seorang penerima barang berinisial R di Escotel Amazana Residence, Tangerang Selatan. Setelah diinterogasi, R mengaku bahwa ia menerima perintah dari seorang warga binaan berinisial J yang sedang menjalani hukuman di salah satu lapas di Jakarta.
Lebih lanjut, tim gabungan mengamankan J dan melakukan interogasi mendalam. Hasilnya, J mengaku mendapatkan perintah dari warga binaan lainnya yang berinisial F. Penyelidikan pun terus dilakukan untuk mengungkap lebih jauh jaringan penyelundupan ini.
Kepala Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Gatot Wibowo, mengungkapkan bahwa total barang bukti yang berhasil diamankan dari kedua pelaku mencapai 928,73 gram sabu. Rinciannya, BP membawa 595,54 gram sabu, dengan 36 butir ditelan, satu butir disembunyikan di alat kelamin, dan sembilan butir lainnya di dubur. Sementara itu, CN membawa 333,19 gram sabu, yang sebagian besar disembunyikan di dubur dan alat kelamin.
Gatot menambahkan, metode penyelundupan seperti ini sangat sulit dideteksi. Dibutuhkan teknologi x-ray dan pemeriksaan medis untuk memastikan keberadaan narkoba dalam tubuh pelaku. “Barang-barang yang mereka bawa terlihat sangat bersih, sehingga membutuhkan pendalaman untuk mengetahuinya,” ujar Gatot.
Ke depan, Bea Cukai bersama BNN akan terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum lainnya untuk memerangi berbagai modus penyelundupan narkoba yang semakin kompleks.**
Artikel ini juga tayang di ArahPantura.id