Kronologi, Jakarta – Plt. Ketua Umum DPP PPP HM Mardiono dituntut untuk meminta maaf atas kericuhan yang sempat terjadi di acara Mukernas II PPP, di Ancol, Jakarta, pada Sabtu (14/12/2024).
Sebagaimana informasi yang beredar dan video yang viral di media sosial, saat itu Ketua DPP PPP Bidang OKK, Idy Muzayyad mendapat tindakan kekerasan oleh orang dekat Mardiono dan preman bayaran bertato serta beranting saat menyampaikan pendapat pada forum Mukernas.
“Ini bukan peristiwa biasa yang bisa diabaikan begitu saja. Pak Mardiono sebagai penanggung jawab tertinggi Mukernas dan berada di tempat kejadian, seharusnya tidak membiarkan hal itu terjadi. Tapi nyatanya ia malah seolah membenarkan tindakan premanisme tersebut,” kata Idy dalam keterangan persnya, Jumat (20/12/2024).
Idy yang juga Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) periode 2006-2009, menyayangkan hal tersebut bisa terjadi di forum sidang terhormat Mukernas partai berasas Islam.
“Kami menerima banyak dukungan dan masukan. Tindakan kekerasan dan pengebirian kebebasan berpendapat tersebut juga merupakan bentuk pelanggaran terhadap prinsip-prinsip perjuangan partai, khususnya poin musyawarah, persamaan dan kebersamaan,” ungkap Idy.
Selain kepada Mardiono, Idy juga menuntut permintaan maaf dari Ketua Panitia Mukernas, Amri M Ali dan Wasekjen DPP PPP Rapih Herdiyansyah yang merupakan orang dekat Mardiono.
“Ketua panitia bertanggung jawab langsung terhadap pengerahan preman yang merebut mic. Dan Rapih ini bersikap arogan dan pelaku tindakan premanisme menarik kerah baju saya,” ungkap Idy.
Idy pun sudah menyiapkan surat somasi berisi permintaan maaf terhadap ketiga orang tersebut dan memberikan waktu selama 7×24 jam agar yang bersangkutan meminta maaf.
“Meminta maaf bukan kepada saya, tetapi kepada keluarga besar PPP dan umat, karena telah merusak marwah PPP,” tegas Idy.
Ditambahkan Idy langkah tersebut ia lakukan agar tindakan memalukan serupa tidak terjadi lagi atau menimpa pengurus PPP lainnya di level forum manapun.
“Namun di sisi lain, peristiwa ini justru membuka tabir gelap sebab PPP terpuruk dan menunjukkan watak asli dari rezim pengendali partai saat ini,” pungkasnya.