Kronologi, Gorontalo – Penjabat (Pj) Wali Kota Gorontalo, Ismail Madjid diwakili Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda), Meydi N. Silangen mendatangi kantor PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) bersama Inspektur Kota Gorontalo, Taufiq Dunggio, dan Anggota DPRD Kota Gorontalo, Suryadi Antule, Rabu (20/11/2024).
Kedatangan tersebut dalam rangka melakukan konsultasi awal tentang tata cara untuk mendapatkan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Sebelumnya, Pemerintah Kota Gorontalo dan PT. SMI juga pernah bekerja sama terkait pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Kedatangan kami disini (PT. SMI), merupakan langkah awal untuk mendapatkan dana TJSL. Kami ingin tahu mekanismenya. Alhamdulillah, dari PT. SMI sudah memaparkannya secara detail,” ujar Meydi.
Meydi menambahkan, setelah tiba di Gorontalo pihaknya akan menyiapkan tim yang akan mengurusi TJSL, yang terlebih dahulu akan menyusun proposal.
“Jika usulan sudah siap, kami akan melaporkannya ke wali kota dan wakil wali kota yang terpilih. Karena perencanaan, TJSL akan mulai dilaksanakan setelah pelantikan kepala daerah yang terpilih pada Pilkada serentak,” ungkapnya.
Lanjut Meydi, ada beberapa item TJSL yang akan dilaksanakan PT. IKM, di antaranya, penanganan lingkungan dan pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menurut PT. SMI jumlah anggarannya bisa mencapai Rp. 250 juta.
“Ada juga item untuk menunjang pekerjaan yang dilaksanakan dengan dana PEN. Misalnya SPAM. Pekerjaan SPAM sudah selesai, dan tekanan air semakin tinggi. Hanya saja, kami belum bisa mendistribusikan air ke warga yang belum tercakup karena dana untuk SR (Sambungan rumah) belum bisa terisi. Nah, untuk SR ini bisa dibiayai TJSL,” ujarnya.
Sebenarnya kata Meydi, dirinya ingin menyediakan pengadaan fasilitas armada pengangkut sampah. Namun, dari PT. SMI hanya akan menyetujui apabila dibarengi dengan sistem pengelolaan sampah.
Terakhir, Meydi mengungkap bahwa dana TJSL yang nantinya akan dikucurkan langsung ke yayasan yang dipercayakan.
“Disini kami hanya fasilitator. Yang mengelola dananya adalah yayasan yang akan ditunjuk nanti,” tuturnya.
Penulis: Audy Anastasya