Kronologi, Gorontalo – Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kabupaten Gorontalo menetapkan nomor urut 2 untuk pasangan Calon Bupati Gorontalo Sofyan Puhi dan Wakil Bupati Tonny Junus pada rapat pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon bupati dan wakil bupati tahun 2024, Senin 23 September 2024.
Pada saat memberikan sambutan usai pengundian nomor urut, Sofyan mengatakan, 2 merupakan rahmat Allah kepada pasangan Sofyan Tonny.
“2 itu merupakan tanda cinta. (Seperti yang) trend pada anak muda. Biasanya simbol 2 dari anak muda seperti ini,” kata Sofyan sembari memperlihatkan finger heart.
Seperti kebiasaan anak muda atau Gen Z saat ini, biasanya finger heart diikuti dengan kata saranghaeyo. Cara melakukan finger heart pun sangat mudah, cukup dengan menyatukan telunjuk dan ibu jari sehingga seolah-olah membentuk bentuk hati.
Sedangkan saranghaeyo merupakan kosakata dari bahasa Korea yang memiliki arti yang sangat dalam, yakni aku cinta kamu.
Kata ini, bahkan sangat populer untuk kaum perempuan yang menyukai film Korea. Kata saranghaeyo ini memiliki tingkat kesopanan yang standar, artinya kata ini dapat diucapkan oleh siapapun dengan usia apapun kepada siapapun.
“Sambutlah salam cinta dari kami, Sofyan Tonny, 12 program unggulan untuk semua masyarakat,” ujar Sofyan dengan menggunakan simbol finger heart.
Selain itu, mantan Wakil Bupati Gorontalo ini mengapresiasi kinerja KPU Kabupaten Gorontalo. Kata Sofyan, sejak pendaftaran sampai dengan hari ini seluruh proses berjalan dengan baik, lancar, dan transparan.
“Terima kasih KPU, karena telah menjalankan tugas dengan baik. Kami pasangan Sofyan Tonny, berkomitmen pada proses kampanye akan kami jalankan dengan memperhatikan segala ketentuan yang ada,” ucap Sofyan.
Lebih dari itu, ia juga meyakini seluruh pasangan calon bupati dan wakil bupati akan melaksanakan aturan yang diperintahkan oleh konstitusi dengan sangat baik.
“Saya sangat yakin semua pasangan calon akan melakukan hal yang sama seperti kami. Mari berikan kepada rakyat suguhan pelaksanaan Pilkada yang menghargai proses demokrasi,” tutup Sofyan.
Penulis: Even Makanoneng