Kronologi, Jakarta – Lembaga Survei Indonesia (LSI) membuat eksperimen untuk mengukur efek dukungan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan terhadap elektabilitas pasangan calon di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Survei ini menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error)±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, dengan asumsi simple random sampling. Sampel berasal dari seluruh Kota Administratif di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang terdistribusi secara proporsional.
Sampel sebanyak 1.200 orang. Teknik pengambilan jawaban dengan melakukan wawancara tatap muka. Survei dilakukan pada 6-12 September 2024.
Dari jumlah responden ini, dibagi tiga kelompok yakni kelompok kontrol, kelompok treatment 1, dan kelompok treatment 2. Masing-masing kelompok diberi pertanyaan.
Kelompok kontrol diberi pertanyaan ‘Kalau pemilihan langsung Gubernur diadakan hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih di antara pasangan nama berikut?’. Kemudian, kelompok treatment 1 diberikan pertanyaan ‘Kalau pemilihan langsung Gubernur dilaksanakan sekarang, dan Anies Baswedan mendukung Pramono Anung-Rano Karno, maka siapa yang akan Ibu/Bapak pilih di antara pasangan nama berikut?’.
Sedangkan, kelompok treatment 2, diberikan pertanyaan ‘Kalau pemilihan langsung Gubernur dilaksanakan sekarang, dan Anies Baswedan mendukung Ridwan Kamil-Suswono, maka siapa yang akan Ibu/Bapak pilih di antara pasangan nama berikut?’.
Setelah itu, hasilnya dilakukan uji statistik untuk melihat apakah ada perbedaan respon yang signifikan antara kelompok treatment dan kontrol.
Lalu bagaimana hasilnya?
Dalam paparan LSI, suara pedukung Anies disebut dapat menjadi ‘penentu’ pemenang kompetisi Pilgub DKI 2024. Apalagi, untuk pasangan Pramono Anung-Rano Karno, suara Anies dinilai bisa membuka jalan lebar bagi pasangan yang diusung PDIP itu.
“Berdasarkan temuan eksperimen, pengaruh Anies signifikan dapat mempengaruhi kompetisi dan hasil pilgub. Bagi RK-Suswono, akan lebih menguntungkan bila Anies menyampaikan sikap mendukung pasangan tersebut atau minimal bersikap netral. Bagi, Pram-Rano, dukungan Anies akan membuka jalan lebih lebar untuk tetap kompetitif dan memenangkan pilgub,” bunyi paparan LSI, Rabu (18/9/2024).
Dalam paparannya, LSI mengatakan jika Anies mendukung Pramono Anung-Rano Karno, maka itu bisa menurunkan elektabilitas RK-Suswono. Namun, bila Anies mendukung RK-Suswono, itu tidak akan mempengaruhi elektabilitas RK-Suswono dan Pramono-Rano.
“Jika Anies mendukung Pramono-Rano maka akan menurunkan elektabilitas RK-Suswono secara signifikan dari 51,7% menjadi 40,5%, sehingga jarak suara antara RK-Suswono dan Pramono-Rano menjadi lebih kecil, dari 22,7% menjadi 9%,” katanya.
“Jika Anies mendukung RK-Suswono, maka elektabilitas RK-Suswono maupun Pramono-Rano tidak mengalami perubahan yang signifikan,” imbuhnya.
Dalam eksperimen ini, LSI tidak memasukkan pasangan Dharma-Kun. Sebab, elektabilitas Dharma-Kun dinilai masih jauh dari dua paslon.
“Mengingat data menunjukkan elektabilitas tiga pasangan, yaitu elektabilitas Dharma-Kun masih jauh dari pasangan lain, maka kami memperikarakan bahwa dukungan Anies akan diberikan ke Pram-Rano atau RK-Suswono, karena itu kita hanya membagikan tiga kelompok,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan.
Editor: Fian