Kronologi, Gorontalo- Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Gorontalo, Heriyanto A Kodai, menggelar deklarasi Inovasi Perubahan Berkah Cinta dengan melibatkan seluruh pemerintah desa di Kabupaten Gorontalo. Acara tersebut dirangkaikan dengan workshop implementasi transaksi non tunai desa dan sosialisasi aplikasi sistem pengeluaran desa online, terintegrasi, dan akuntabel.
Heri menyampaikan, berkah cinta merupakan akronim dari Berdayakan Masyarakat Sehat, Ciptakan Sanitasi Layak. Berkah cinta adalah sebuah terobosan inovasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan sanitasi dan pengelolaan lingkungan di desa-desa yang masih mengalami masalah sanitasi tidak layak.
“Kami sangat yakin bahwa hasil dari terobosan inovasi perubahan Berkah Cinta akan sangat berdampak pada kesehatan masyarakat dan lingkungan yang bersih,” kata Heri, Sabtu 10 Agustus 2024.
Heri menuturkan, terobosan perubahan juga merupakan inovasi dalam pelaksanaan tugas pokok dari fungsi Dinas PU-PR dalam mendukung visi dan misi pembangunan Kabupaten Gorontalo, khususnya misi keempat untuk meningkatkan infrastruktur wilayah membuka konektivitas.
Ia menjelaskan, latar belakang proyek perubahan tersebut setelah memperhatikan kondisi sanitasi layak di daerah yang memiliki luas 1.750,83 kilometer persegi dengan jumlah 19 kecamatan, 14 kelurahan, dan 191 Desa tersebut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 jumlah rumah tangga di Kabupaten Gorontalo yang belum memiliki sanitasi layak dan aman sebanyak 18.522. Data ini selaras dengan pola hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan dan kesehatan diri.
“Hal inilah yang menjadi tantangan besar bagi saya, karena salah satu kebiasaan yang sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat adalah kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS),” ungkap mantan Kepala Bagian UPBJ ini.
Heri menyampaikan, kebiasaan BABS sering kali terjadi karena kurangnya akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak, sehingga menyebabkan lingkungan sekitar menjadi tercemar oleh kotoran manusia, yang berpotensi menyebarkan berbagai penyakit seperti diare, corela, inpeksi saluran pernapasan, serta stunting.
Untuk memperbaiki hal itu, perlu dilakukan inovasi perubahan sanitasi layak melalui kemitraan dan kolaborasi bersama stakeholders, dunia usaha dan swasta, termasuk memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan melakukan aksi nyata dengan membenahi, memelihara kondisi sanitasi yang tidak layak menjadi sanitasi layak yang aman bagi masyarakat.
“Kondisi ideal yang diharapkan adalah tersedianya infrastruktur sanitasi layak bagi masyarakat di desa dan kelurahan guna menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat serta kualitas hidup masyarakat kabupaten Gorontalo yang lebih baik, sehingga dapat memberikan nilai tambah dan penguatan daya saing serta pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Hari.
Adapun tujuan dari proyek perubahan berkah cinta, yakni tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Untuk tujuan jangka pendek, mengubah kebiasaan masyarakat BABS untuk tidak buang air besar sembarangan di Kecamatan Tilango dan Kecamatan Talaga Jaya.
Sementara untuk tujuan jangka menengah, tersedianya sanitasi layak bagi masyarakat di 8 Kecamatan Kabupaten Gorontalo. Jangka panjang tersedianya sanitasi layak bagi masyarakat di seluruh wilayah (19 Kecamatan) Kabupaten Gorontalo agar terwujud lingkungan yang bersih, sehat dan layak huni bagi masyarakat Kabupaten Gorontalo.
Acara ini dirangkaikan dengan penandatanganan kontrak komitmen antara Kepala Dinas PU-PR Kabupaten Gorontalo Heriyanto A Kodai bersama Bupati Gorontalo, Ketua TP PKK, dan unsur pemerintah desa.
Penulis: Even Makanoneng