KENDAL – Kabupaten Kendal menjadi sorotan dunia otomotif internasional setelah sukses menggelar ajang KSAL Cup Hiu Selatan International Hard Enduro ke-7, yang berlangsung meriah pada Sabtu (5/7/2025). Event ini juga dimeriahkan oleh kehadiran Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang ikut ambil bagian dalam city parade enduro touring bersama ratusan rider lokal dan mancanegara.
Parade dimulai dari Kompleks Stadion Kebondalem, salah satu titik sirkuit dalam kejuaraan tersebut, lalu melintasi jalur-jalur utama dan jalanan perkampungan. Rombongan finis di Kuari Sumberejo, Kaliwungu, yang menjadi salah satu medan balap paling menantang.
Gubernur Luthfi bersama Wakil Bupati Kendal Benny Karnadi dan suami dari Bupati Kendal memimpin barisan terdepan parade, menunjukkan dukungan penuh terhadap event yang kini masuk dalam kalender tahunan olahraga internasional di Jawa Tengah.
“Ajang ini tidak hanya sebatas olahraga otomotif, tetapi juga media untuk mengeksplorasi potensi Kendal. Dibarengi juga kegiatan pendukung seperti bazar UMKM dan pameran otomotif,” jelas Gubernur Luthfi.
Lebih lanjut, ia berharap kehadiran peserta dari 14 negara dapat membawa dampak ekonomi positif, khususnya dalam mempromosikan Kawasan Industri Kendal (KIK), perhotelan, serta sektor pariwisata dan UMKM lokal.
“Dunia internasional akan melihat bahwa Kendal memiliki potensi ekonomi yang luar biasa. Hotel penuh, UMKM bergeliat, dan bahkan hotel di Semarang ikut terdampak positif,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari mengungkapkan kebanggaannya karena Kendal dipercaya menjadi tuan rumah ajang enduro berskala internasional ini.
“Bukan hanya olahraga, event ini punya multiplier effect luar biasa. Hotel penuh, rumah warga banyak disewa, dan perputaran ekonomi sangat terasa,” ujarnya.
Sebelumnya, Koordinator Event, Lau Aguan, menjelaskan bahwa ajang ini diikuti oleh pembalap dari berbagai negara seperti Spanyol, Inggris, Meksiko, Rusia, Bulgaria, Iran, Malaysia, hingga Singapura. Ia menyebut medan di Kendal sangat unik, terutama karena adanya jalur arus jeram kelas internasional yang menjadi tantangan tersendiri.
Para peserta pun mengakui, medan di Kendal kali ini lebih ekstrem dibanding tahun-tahun sebelumnya. Faiz Praditya Utomo, rider asal Temanggung, menyebut tanjakan yang curam membuat adrenalin terpacu.
“Ini keikutsertaan saya yang ketiga, dan kali ini paling menantang. Semoga tahun depan bisa tampil lebih baik,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan oleh Suci Mulyani, peserta asal Gresik yang bertanding di kategori women.
“Tanjakannya benar-benar bikin deg-degan. Tapi event ini tertata rapi dan seru. Saya senang bisa ikut lagi,” ujarnya.
Ajang Hiu Selatan International Hard Enduro kembali membuktikan perannya sebagai magnet pariwisata, otomotif, dan promosi ekonomi daerah. Dengan medan yang unik dan dukungan penuh pemerintah daerah, Kendal sukses menggelar event bertaraf internasional yang memacu semangat kolaborasi lintas sektor.**