SEMARANG – Festival Mustika Rasa 2025 sukses menyedot perhatian publik dengan menghadirkan kombinasi apik antara seni rupa, kuliner khas Nusantara, dan edukasi kebangsaan. Digelar di Gedung Oudetrap, kawasan Kota Lama Semarang, acara ini menjadi bagian dari peringatan Bulan Bung Karno yang berlangsung sejak 26 hingga 30 Juni 2025.
Wali Kota Semarang, Agustina, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan festival yang berlangsung meriah pada Sabtu (28/6). Menurutnya, kegiatan ini mampu menggairahkan denyut kota serta memperkuat identitas Semarang sebagai kota perdagangan dan jasa yang juga kaya akan seni dan budaya.
“Festival ini menyempurnakan Semarang sebagai kota perdagangan dan jasa, sekaligus memperkuat karakter kotanya lewat pameran seni. Harapannya, ini menjadi daya tarik wisata yang memperbanyak orang datang ke Semarang,” ujar Agustina dikutip WargaJateng.com.
Salah satu daya tarik utama festival adalah lomba display kuliner Nusantara, yang mengangkat resep-resep otentik dari buku legendaris “Mustika Rasa” – kumpulan resep masakan Indonesia yang diinisiasi Presiden Soekarno. Bagi Agustina, kuliner ini tidak hanya menggugah selera, tetapi juga sarat nilai sejarah dan budaya.
“Melalui buku Mustika Rasa, kita bisa membuktikan bahwa masakan Indonesia layak tampil di dapur hotel-hotel internasional. Inilah warisan yang patut kita kenalkan ke dunia,” imbuhnya.
Tak hanya menonjolkan sisi kuliner, Festival Mustika Rasa juga menjadi ruang edukasi kebangsaan bagi generasi muda. Diadakan lomba menggambar dan mewarnai bertema Garuda Pancasila, yang bertujuan membangkitkan semangat cinta tanah air sejak usia dini.
“Juni adalah Bulan Bung Karno. Momentum yang tepat untuk memperkuat identitas nasional melalui seni, kuliner, dan kegiatan edukatif,” jelas Agustina.
Pada sisi seni rupa, lebih dari 50 seniman lokal turut ambil bagian dalam pameran lukisan bertema Bung Karno. Ratusan karya dipajang dengan berbagai gaya dan teknik, mencerminkan semangat, pemikiran, serta warisan sang Proklamator.
Agustina berharap, kegiatan serupa bisa terus digelar secara berkala sebagai wadah berekspresi bagi para seniman sekaligus mendorong pertumbuhan ekosistem seni dan budaya di Kota Semarang.
“Pameran seperti ini sangat positif. Ke depan, tidak hanya tema Bung Karno, tapi juga perlu mengangkat karya para seniman lokal secara luas,” pungkasnya.
Puncak Festival Mustika Rasa 2025 juga diramaikan dengan penampilan flashmob di ruang publik Kota Lama, menciptakan atmosfer semangat nasionalisme yang menyatu dengan semarak kreativitas warga.
Melalui festival ini, Pemerintah Kota Semarang ingin memperkuat identitas kebangsaan serta mengangkat potensi seni dan kuliner lokal sebagai pilar penting pembangunan karakter bangsa.**