BATANG — Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Batang tengah menggelar Agrowisata Petik Jeruk di Balai Benih Pertanian (BBP) Clapar pada pertengahan Juni 2025. Dalam kegiatan ini, pengunjung dapat merasakan sensasi memetik jeruk langsung dari kebun sekaligus belajar budidaya jeruk secara langsung.
Kepala Dispaperta Batang, Sutadi Ronodipuro, menyampaikan, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk, namun nantinya cukup membayar jeruk yang dipetik.
“Harga per kilogram jeruk Rp15 ribu. Pengunjung bebas membeli sesuai kebutuhan, tanpa dibatasi,” katanya di BPP Clapar, Kamis (12/6/2025).
Sutadi juga menuturkan, BBP Clapar nantinya diharapkan dapat menjadi tempat agroeduwisata unggulan dan turut mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Batang. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah setempat untuk mengoptimalkan sembilan varietas jeruk yang tersedia demi mendukung sektor hortikultura.
“BBP Clapar nantinya bukan hanya tempat belajar, tapi juga menjadi sumber PAD. Pengembangannya nantinya diarahkan pada agroeduwisata, sehingga dapat menjadi destinasi edukasi dan rekreasi keluarga sekaligus tempat belajar budidaya jeruk secara langsung,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala UPT Balai Benih Hortikultura Clapar, Chasum Umi Kulsum, menyebut ada sembilan varietas jeruk yang dibudidayakan di lahan seluas 2 hektare.
“Sembilan varietas tersebut di antaranya RGL, Keprok Monita, Borneo, Citaya, Trigas, dan Krisma. Satu pohonnya dapat menghasilkan 12 kilogram jeruk. Dalam total 300 pohon yang tersedia, nantinya dapat memenuhi kebutuhan pengunjung yang datang.”
Antusiasme masyarakat tampak dari respons Afifudin, salah satu pengunjung dari Durenombo.
“Saya senang sekali dapat belajar sekaligus memetik jeruk langsung dari kebun. Ini juga menjadi edukasi yang berguna bagi keluarga, agar lebih mengenal proses budidaya jeruk. Saya biasanya membeli sekitar 3 kilogram, cukup untuk keluarga di rumah.”
Bagi masyarakat yang ingin berkunjung, Agrowisata Petik Jeruk di BBP Clapar dibuka setiap Senin-Jumat, mulai pukul 08.00 WIB hingga 14.00 WIB.**