Kronologi, Bitung – Kota Bitung kembali membuktikan posisinya sebagai salah satu pusat industri perikanan unggulan di Indonesia dengan pelepasan ekspor tuna kaleng ke Amerika Serikat dan Belanda.
Acara pelepasan tersebut berlangsung di PT Samudera Mandiri Sentosa, Wangirer, dengan kehadiran Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, serta Wali Kota Bitung, Hengky Honandar dan Wakil Walikota Randito Maringka.
Sebanyak tiga kontainer berisi tuna kaleng dikirim ke dua negara tersebut, mencerminkan tingginya standar mutu produk perikanan Indonesia.
Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian ini, menegaskan bahwa ekspor ikan olahan berkontribusi signifikan dalam perekonomian daerah dengan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
“Ini adalah bukti nyata bahwa Kota Bitung dan Sulawesi Utara memiliki kemandirian pangan di sektor kelautan. Dengan ekspor ini, kita turut mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan nelayan serta pekerja industri perikanan,” ujar Yulius.
Standar kualitas yang tinggi yang diterapkan oleh negara tujuan ekspor, seperti Belanda dan Amerika Serikat, menjadikan keberhasilan ini sebagai sebuah prestasi yang patut diapresiasi.
Produk yang dikirim telah melewati proses yang ramah lingkungan, mulai dari penangkapan ikan dengan metode pancing hingga tahap pengolahan yang mengutamakan keberlanjutan sumber daya laut.

General Manager PT Samudera Mandiri Sentosa, Sigit Saptono, mengungkapkan bahwa dukungan regulasi dari pemerintah sangat diperlukan guna memperkuat industri perikanan nasional dan menjaga keberlanjutannya di pasar internasional.
“Ikan tuna kaleng yang kami ekspor ke Rotterdam dan New York berasal dari tuna yang ditangkap dengan metode ramah lingkungan. Ini menunjukkan komitmen kami terhadap kelestarian sumber daya perikanan. Namun, agar industri ini semakin berkembang, kami berharap pemerintah dapat memberikan dukungan regulasi yang lebih optimal,” kata Sigit.
Menurut Sigit Saptono, pihaknya tidak terpengaruh kebijakan tarif Amerika Serikat. Karena baru akan diberlakukan pada pertengahan bulan Juli.
” Kami produsen sekaligus eksportir, tak terpengaruh kebijakan tarif Presiden Trump. Karena beban tarif ditanggung importir, yang akan meningkatkan harga di tingkat konsumen,” paparnya.
Keberhasilan ekspor ini menjadi momentum bagi industri perikanan Indonesia untuk terus beradaptasi dengan standar global dan meningkatkan daya saing produk lokal.
Dengan komitmen terhadap kualitas dan keberlanjutan, diharapkan ekspor tuna kaleng dari Kota Bitung terus berkembang dan menjadi bagian dari kontribusi Indonesia dalam perdagangan internasional.