Kronologi, Pohuwato- Manajemen PT Loka Indah Lestari (LIL), perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Popayato, membantah keras isu pendaratan darurat helikopter tipe As.350 B3E dikaitkan dengan perusahaannya.
Hal itu disampaikan langsung oleh Manager Legal PT LIL, Afandi, lewat rilis yang diterima Kronologi.id pada Kamis (29/5/2025).
Menurut Afandi, helikopter milik PT Komala Indonesia yang melakukan pendaratan darurat di Desa Bumi Bahari, Kecamatan Popayato itu tidak ada kaitannya dengan perusahaan PT LIL itu sendiri.
“Pemberitaan helikopter yang mendarat dan dikaitkan dengan aktivitas PETI atau emas ilegal di dalam wilayah lokasi PT LIL itu sangat merugikan dan merupakan fitnah yang keji,” tegasnya.
Meskipun kerja-kerja jurnalis dilindungi oleh undang-undang kata Afandi, namun pemberitaan yang mengaitkan keberadaan helikopter dengan perusahaannya itu tidak memiliki dasar yang kuat.
“Kami pikir ini harus segera diluruskan, di counter, karena sangat merugikan nama baik perusahaan kami. Kami juga akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum terkait dengan pemberitaan yang tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan itu. Sumber dan kebenarannya darimana,” jelasnya.
Sejauh ini juga kata dia, pihaknya selalu memilih diam ketika hal-hal negatif dikaitkan dengan perusahaannya. Tetapi saat ini sambungnya, fitnah helikopter membawa sampel emas dari perusahaannya itu sudah sangat keterlaluan.
“Kami berinvestasi di Kabupaten Pohuwato itu merupakan bagian dari komitmen untuk menciptakan lapangan kerja dan menambah PAD. Sekali lagi kami tegaskan, kami sangat dirugikan dan kami akan mengkaji dari sisi hukum terkait pencemaran nama baik perusahaan kami,” katanya.
Tidak hanya itu, isu-isu miring terkait keberadaan tambang ilegal di wilayah konsesi perusahaan juga kata dia, sebelumnya telah ditinjau langsung oleh pihak berwenang hingga pemerintah daerah dan DPRD.
“Faktanya, penambang ilegal tersebut justru dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dan sempat masuk ke wilayah HGU kami. Ini statemen dari kami untuk dijadikan pemberitaan yang benar dan seimbang agar tidak menjadi fitnah bagi perusahaan kami,” pungkasnya.
Penulis: Hamdi