Kronologi, Jakarta – Kader PPP Jawa Tengah Ning Ais menanggapi pernyataan Ketua DPP PPP Usman M. Tokan alias Donny Tokan yang mempertanyakan munculnya tokoh ekstrernal di bursa Ketum jelang Muktamar PPP 2025 lantaran tidak turut serta berjuang di Pemilu Legislatif 2024 lalu.
Pasalnya, Donny Tokan sendiri tidak berani nyaleg pada Pemilu lalu, meskipun statusnya sebagai pengurus di tingkat DPP PPP.
“Kok Rasanya aneh dan lucu yah Donny Tokan ini, mempertanyakaan kontribsi orang yang belum kader PPP. Sementara dia sendiri yang kader bahkan Pengurus Harian DPP PPP, dia aja gak nyaleg. Sebaiknya introspeksi diri lah sebelum bicara di publik”, kata Ning Ais saat berbicang dengan wartawan, Kamis (29/5/2025).
Ning Ais pun mempertanyakan kontribusi Donny Tokan terhadap partai Ka’bah. Karena meskipun menduduki jabatan di DPP tetapi tidak terasa untuk masyarakat dan ummat.
Menurutnya, saat ini kader PPP di bawah membutuhkan pemimpin yang benar-benar mau bekerja membesarkan PPP dan bisa dirasakan rakyat atau konstituen PPP di akar rumput.
“Sementara kami sebagai caleg DPR RI yang ikut berdarah-darah berjuang demi partai saja menyambut dengan tangan terbuka kepada para tokoh yang ingin bergabung di PPP di posisi apapun. Baik sebagai Caketum maupun sebagai pengurus,” jelas Ning Ais.
“Pak Doni Tokan ini kan Pengurus Harian DPP PPP tapi dia sendiri tidak nyaleg, dulu kemana dia saat pencalegan? Kenapa sekarang seakan-akan paling sibuk, paling peduli terhadap partai setelah pemilu selesai?,” cetus Ning Ais.
Selain itu, Ning Ais juga mempertanyakan pernyataan Waketum Rusli Effendi yang selalu bicara mekanisme AD/ART dalam menyikapi munculnya calon ketum eksternal. Mengingat mekanisme AD/ART itu bisa diubah Muktamirin di forum Muktamar.
Karena itu, ia berharap Rusli lebih cerdas dan bijak membaca aturan, dan menyerahkan persoalan itu pada muktamirin. Sebab, sepenuhnya itu wewenangnya di Muktamar.
“Kita semua faham kok terhadap mekanisme AD/ART. Itu bukan Kitab suci, bisa diubah di forum Muktamar. Serahkan saja pada muktamirin,” tegas Ning Ais.
“Jika Muktamirin menghendaki perubahan mau apa? Sebaiknya Pak Rusli Effendi tidak usah sok-sokan bicara mekanisme, sementara anda sendiri sering nabrak mekanisme. Seperti halnya memaksakan Muswilub PPP Kepri tanpa melalui mekanisme AD/ART dan Peraturan Organisasi (PO) Partai Persatuan Pembangunan,” ungkap Ning Ais.
Editor: Fian