Kronologi, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyatakan, hubungan antara Indonesia dan China telah terjalin jauh sebelum dibukanya hubungan diplomatik resmi kedua negara. Bahkan, kedekatan sejarah kedua negara berlangsung sejak Era Laksamana Cheng Ho.
“Saya berdiri di hadapan Anda semua, dengan rasa hormat dan rasa syukur, kita sekarang sedang menyaksikan sebuah momentum penting dalam sejarah hubungan antara Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok,” ujar Prabowo dalam acara Indonesia-China Business Reception di Jakarta, Sabtu (25/5/2025).
Prabowo menjelaskan, hubungan perdagangan dan persahabatan antara kedua bangsa besar itu telah berlangsung selama ratusan tahun. Hal ini tercatat dalam berbagai prasasti sejarah di Indonesia.
“Dua bangsa besar yang telah menjalin persahabatan dan perdagangan selama ratusan tahun,” ujarnya.
Presiden juga menyinggung pelayaran legendaris Laksamana Cheng Ho ke Nusantara sebagai simbol kuat hubungan masa lalu yang masih dikenang hingga kini.
“Pelayaran Laksamana Cheng Ho ke Nusantara sampai sekarang dikenang dan terdapat banyak monumen terhadap kunjungan tersebut, bahkan juga hubungan antara rakyat kita sangat erat,” katanya.
Lebih jauh, Prabowo menyatakan bahwa keterikatan antara masyarakat Indonesia dan China bukan hanya historis dan budaya, tetapi juga biologis.
“Saya kira di bangsa Indonesia kalau dicek genetiknya, DNA-nya, saya kira banyak DNA kita adalah DNA dari Tiongkok,” ucapnya disambut tepuk tangan hadirin.
Kunjungan Perdana Menteri Li Qiang ke Indonesia membawa rombongan sekitar 60 pengusaha besar, baik yang telah maupun yang baru menjajaki peluang investasi di Indonesia.
Menteri Investasi Rosan Roeslani menyebut forum bisnis bersama Kadin Indonesia yang dihadiri lebih dari 100 pengusaha dari kedua negara menjadi momentum strategis untuk membentuk kesepakatan konkret.
Kunjungan ini bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik RI–China dan akan difokuskan pada penguatan kerja sama ekonomi dan strategis lintas sektor.
Penulis: Tio