Kronologi, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai NasDem, Asep Wahyuwijaya berharap, para pemegang saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 pada 27 Mei 2025 nanti, melakukan evaluasi menyeluruh terhadap struktur bisnis, serta memilih direksi yang bisa bekerja membawa kemajuan bagi perseroan. Hal ini penting guna memastikan ekosistem usahanya mendukung inovasi dan pertumbuhan korporasi agar berjalan dengan lebih efektif serta efisien.
“Sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dan memiliki pondasi finansial yang kuat, jajaran direksi PT Telkom memiliki peran penting untuk memperkuat posisi korporasi sebagai pemimpin pasar dalam industrinya melalui terobosan dan strategi yang tepat,” kata Asep kepada wartawan, Minggu (25/5/2025).
Asep menyampaikan, pendapatan terbesar Telkom Grup masih didominasi bisnis seluler dan Indihome yang menopang sekitar 75% dari total pendapatannya. Hal ini mencerminkan belum adanya inovasi bisnis.
“Usaha dan aksi korporasi yang dilakukan belum efektif,” tuturnya.
Asep menilai, tantangan bagi para direksi baru PT Telkom ke depan sangat besar dan tak mudah. Termasuk tantangan eksternal dalam dunia industri, juga tak kalah rumit dan kompetitif.
Untuk itu, jajaran direksi Telkom ke depan harus merupakan teamwork yang solid dalam memahami semua persoalan yang dihadapi secara komprehensif.
“Sebagai salah satu perusahaan plat merah unggulan, membawa proses transformasi di internal Telkom sendiri bukan persoalan mudah,” paparnya.
Asep tak menampik, masih banyaknya anak cucu perusahaan di lingkungan PT Telkom yang berpotensi melahirkan fraud. Hal itu, dilandasi mencuatnya berbagai kasus-kasus dugaan korupsi yang terjadi di dalamnya.
“Mulai dari pengadaan perangkat IT, pengadaan server dan storage, gagalnya proyek digitalisasi di Pertamina, hingga dalam proyek fiktif yang jika diakumulasikan berpotensi merugikan negara hingga lebih dari Rp 1 triliun,” tukasnya.
Penulis: Nando