Kronologi, Jakarta – Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK menganggap, langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang melarang mahasiswa asing belajar di kampus ternama Universitas Harvard, merupakan langkah irasional. Hal itu hanya berdasarkan sentimen Trump terhadap China.
“Hari ini kalau Anda baca, ini gila orang ini (Trump), Harvard pun ditutupnya untuk orang asing. Kenapa? Hanya sentimennya ke China,” kata JK dalam forum Meet The Leader yang diadakan Universitas Paramadina, Sabtu (24/5/2025).
Menurut JK, teknologi di China bisa berkembang pesat, lantaran belajar dari institusi-institusi pendidikan ternama di AS, seperti Harvard. Apalagi, kampus nomor satu di dunia ini masih dipegang oleh Harvard, baik dari segi keilmuan, sains, hingga teknologi, selain MIT (The Massachusetts Institute of Technology) di Boston.
“Karena China maju karena belajar teknologinya di Amerika. Yang tertinggi di dunia ini kan Harvard. Baik ilmunya, science-nya, teknologinya. Yang terbaik di dunia. Di samping MIT di Boston, sekitar situ. Dia (Trump) tutup (Harvard untuk mahasiswa internasional),” tutur JK.
Lebih lanjut, JK mengkritik gaya kepemimpinan Trump yang hanya mengandalkan emosi tanpa pengetahuan. Sehingga memunculkan berbagai kebijakan yang kontroversial, seperti tarif resiprokal.
“Kalau Anda belajar ekonomi, Trump ini membuat keputusan yang dia tidak mengerti. Dia marah sama China, dia marah sama dunia karena defisit ekonomi, kalah ekonomi Amerika. Dia bikin tarif. Lupa dia bahwa yang kena tarif itu rakyat Amerika,” tandasnya.
Sebagai informasi, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menyatakan bahwa mahasiswa internasional yang sudah kuliah di Harvard harus segera pindah ke universitas lain, jika tidak, mereka bisa kehilangan izin tinggal di AS.
Gedung Putih menganggap Harvard gagal menjaga keamanan kampus karena mahasiswa asing.
“Pimpinan Harvard telah menciptakan lingkungan kampus yang tidak aman dengan mengizinkan para agitator anti-Amerika dan pro-teroris untuk melecehkan dan menyerang secara fisik individu, termasuk banyak mahasiswa Yahudi, dan menghalangi lingkungan belajar yang dulunya sangat dihormati,”menurut sebuah pernyataan.
Penulis: Tio