Kronologi, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali membuktikan manfaat Vessel Monitoring System (VMS) dalam memantau kapal perikanan dan mendukung keselamatan nelayan.
Melalui sistem ini, KKP berhasil membantu penyelamatan KM. Margi Luwih Jembar, yang mengalami kerusakan mesin dan terseret arus di Laut Banda, Senin (19/5).
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan dari Paguyuban Nelayan Juwana, Pati, dan segera memerintahkan Pusat Pengendalian (Pusdal), untuk melacak posisi kapal yang terombang-ambing.
Melalui data VMS, KKP mengidentifikasi lima kapal perikanan terdekat yang berpotensi melakukan pertolongan. KM. Bintang Anugerah 2 akhirnya berhasil menjangkau kapal yang rusak dan memberikan jangkar parasit untuk mencegah kapal semakin terbawa arus.
Menurut Saiful Umam, Direktur Pengendalian Operasi Armada, pihaknya juga telah mengoordinasikan bantuan dengan KP. Barakuda 02, namun karena jarak yang cukup jauh, opsi penyelamatan oleh kapal perikanan terdekat menjadi prioritas.
Atas aksi cepat ini, pengurus Paguyuban Nelayan Mitra Nelayan Sejahtera mengapresiasi KKP karena telah memantau pergerakan kapal hingga proses penyelamatan selesai.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menegaskan bahwa VMS tidak hanya berfungsi untuk pengawasan perikanan, tetapi juga menjadi alat vital dalam penyelamatan kapal yang mengalami kendala di laut, serta mencegah kecelakaan yang berisiko tinggi.
Keberhasilan ini semakin membuktikan pentingnya teknologi pemantauan kapal untuk mendukung keselamatan nelayan dan menjaga aktivitas perikanan tetap terkendali dari Aksi illegal fishing.