ARAH PANTURA, Cirebon – Pengurus Karang Taruna Kabupaten Cirebon mengadakan workshop bertema “Media Sosial dan Jurnalis Warga” pada Rabu, 21 Mei 2025, yang bertempat di Sekretariat Karang Taruna Kabupaten Cirebon, Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 30 peserta yang berasal dari pengurus tingkat kabupaten hingga desa. Workshop ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman, yaitu Agus Ginner (Founder About Cirebon) dan Eko Ardi (Praktisi Media dan Mantan Produser TV Nasional).
Ketua Karang Taruna Kabupaten Cirebon, Eka Wildanu, menuturkan bahwa workshop ini merupakan langkah untuk meningkatkan literasi digital para pengurus agar mampu memanfaatkan media sosial dalam mengenalkan potensi desa dan kegiatan organisasi secara menyeluruh.
“Harapannya para pengurus bisa menghasilkan konten yang baik dan berdampak, serta aktif mempromosikan potensi desa mereka lewat media sosial,” ujar Eka dalam sambutannya.
Pemateri pertama, Agus Ginner, memaparkan perkembangan media sosial di Indonesia dan peran pentingnya bagi organisasi sosial seperti Karang Taruna.
“WhatsApp masih jadi platform terpopuler di Indonesia, disusul Instagram dan Facebook. Ini peluang besar bagi Karang Taruna untuk promosi dan komunikasi internal,” jelas Agus, yang juga pernah menjadi pengurus Karang Taruna.
Ia juga menekankan bahwa media sosial bisa menjadi alat yang efektif untuk menyebarkan informasi kegiatan, meningkatkan keterlibatan anggota, hingga memperkuat identitas organisasi.
“Dibanding cara konvensional, medsos jauh lebih cepat dan efisien dalam menyampaikan informasi kegiatan sosial,” tambahnya.
Sesi kedua diisi oleh Eko Ardi yang mengangkat tema “Tips Menjadi Jurnalis Warga lewat Media Sosial – Ubah Informasi Jadi Aksi Lewat Genggaman.”
Eko menjelaskan bahwa jurnalis warga adalah masyarakat biasa yang menyampaikan informasi secara independen, tanpa harus menjadi bagian dari media arus utama.
“Manfaat sosialnya besar. Selain meningkatkan kepedulian terhadap isu-isu lokal, jurnalis warga juga bisa membangun jejaring pribadi,” katanya.
Ia juga memberikan beberapa tips membuat konten yang menarik dan aman, seperti menghindari hoaks, mengutamakan fakta, menggunakan storytelling pribadi dalam video, serta menjaga kerahasiaan data sensitif.
Di akhir sesi, para peserta diajak mempraktikkan langsung dengan membuat konten lokal singkat yang kemudian diunggah ke media sosial pilihan mereka.
“Kegiatannya asyik dan bermanfaat. Kami jadi tahu cara membuat konten yang tepat dan bertanggung jawab,” ungkap Nurochmansyah, peserta dari Kecamatan Gunungjati.**
Artikel ini juga tayang di ArahPantura.id