Kronologi, Jakarta – Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap mantan Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Iwan Setiawan Lukminto, terkait kasus dugaan korupsi pemberian kredit bank kepada PT Sritex.
“Betul, malam tadi ditangkap di Solo,” kata
Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah kepada wartawan, Rabu (21/5/2025).
Saat ini, Iwan Setiawan menjabat Komisaris Utama Sritex. Sementara yang menjabat Dirut Sritex saat ini adalah adiknya, Iwan Kurniawan Lukminto.
Kejagung belum menjelaskan perkara yang mendasari penangkapan tersebut. Namun, Kejagung memang tengah mengusut perkara dugaan korupsi pemberian kredit ke PT Sritex.
Belum diketahui peranan Iwan dalam perkara tersebut. Iwan dan pihak Sritex pun belum berkomentar mengenai perkara maupun penangkapan tersebut
Sebagai informasi, PT Sritex dinyatakan pailit pada bulan Oktober 2024 dan resmi menghentikan operasional usahanya per 1 Maret 2025.
Kurator kepailitan PT Sritex mencatat tagihan utang dari para kreditur perusahaan tekstil tersebut dengan jumlah mencapai Rp29,8 triliun.
Dalam daftar piutang tetap tersebut, tercatat 94 kreditur konkuren, 349 kreditur preferen, dan 22 kreditur separatis.
Kreditur preferen atau kreditur dengan hak mendahului karena sifat piutangnya oleh undang-undang diberi kedudukan istimewa, antara lain Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo, Kantor Bea dan Cukai Surakarta dan Semarang, Kantor Ditjen Bea Cukai Wilayah Jawa Tengah-DIY, serta Kantor Pelayanan Pajak Modal Asing IV.
Sementara itu, dalam daftar kreditur separatis dan konkuren, terdapat tagihan dari sejumlah bank serta perusahaan yang merupakan rekan usaha pabrik tekstil tersebut.
Dalam tagihan yang diajukan oleh beberapa lembaga keuangan tersebut, terdapat piutang dengan nominal sangat besar.
Pada akhirnya, rapat kreditur dalam kepailitan PT Sritex menyepakati tidak dilaksanakan keberlanjutan usaha atau going concern yang selanjutnya dilakukan pemberesan utang.
Kementerian Ketenagakerjaan mencatat korban pemutusan hubungan kerja (PHK) PT Sritex mencapai 11.025 orang yang diberhentikan secara bertahap sejak Agustus 2024 hingga Februari 2025
Penulis: Tio