Kronologi, Jakarta- Pengamat ekonomi dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, Ida Bagus Raka Suardana menilai, merupakan hal wajar jika banyak pihak mendorong agar Honesti Basyir yang kini menjabat sebagai Direktur Group Business Development Telkom untuk dipilih oleh pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 27 Mei mendatang, menjadi direktur utama Telkom menggantikan Ririek Adriansyah. Karena, dengan panjangnya pengalaman Honesti di berbagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bisa menambah keyakinan para investor atau pasar, sehingga nilai saham Telkom bisa terkerek naik dibandingkan saat ini.
“Dari sudut pandang manajerial dan kepemimpinan korporasi, Honesti Basyir memang cukup layak dipertimbangkan sebagai calon Dirut PT Telkom Indonesia. Pengalamannya memimpin sejumlah BUMN, termasuk Kimia Farma dan Bio Farma – dua entitas strategis dalam sektor kesehatan nasional – menunjukkan kapasitasnya dalam mengelola perusahaan besar yang kompleks dan berorientasi publik,” kata Mahendra, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (18/5/2025)
“Tentu itu menjadi modal penting bagi Telkom yang kini berada di tengah transformasi digital dan tekanan disrupsi industri telekomunikasi,” sambungnya.
Diketahui, nilai saham Telkom saat ini berada di level Rp2.740. Nilai saham tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan nilai saham Telkom setahun lalu yang berada di level Rp4.200 an.
Menurut Mahendra, kembalinya Honesti ke Telkom sebagai Direktur Group Business Development juga dapat dimaknai sebagai strategi regenerasi kepemimpinan dari dalam. Di mana figur yang sdh memahami jiwa (DNA) perusahaan diberi ruang untuk membentuk arah strategis baru.
“Tentu ini akan menjadi sinyal positif bagi investor, dimana kontinuitas dan transformasi tetap dijaga,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Mahendra, tidak adanya isu hukum yang berkaitan dengan Honesti Basyir juga bisa dikatakan sebagai salah satu indikator penting dalam melihat gejala pasar. Ihwal pemanggilan Honesti Basyir oleh Kejari Bandung untuk dimintai keterangan, belum terlalu jelas subtansinya. Meskipun banyak pihak mengaitkan dengan perkara dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan yang menimbulkan kasus penggunaan alat tes antigen bekas yang sempat mencoreng dunia kesehatan Indonesia pada 2021 silam, namun masih sumir.
“Menurut saya sosok dengan rekam jejak BUMN yang kuat, reputasi bersih secara hukum, serta visi digitalisasi yang jelas, bisa membangun keyakinan terhadap arah Telkom ke depan,” ucapnya.
Honesti Basyir juga merupakan sosok yang cukup akomodatif dan memiliki pengalaman yang kuat dalam membangun relasi dengan berbagai stakeholder. Hal ini terbukti dengan berpindah-pindah jabatan dari dan ke BUMN lainnya, sebagai bentuk bahqa Honesti diterima para pemangku kebijakan. Artinya, Honesti dianggap mampu menahkodai BUMN dalam kondisi seperti apapun.
Terlebih, Telkom Group yang notabenenya merupakan rumah Honesti Basyir dan dibesarkan, tentu akan maksimal dalam mengemban amanah.
“Terlebih dalam konteks Holding BUMN dan konsolidasi sektor strategis supaya Telkomsel dan IndiHome, figur yang memiliki jejaring luas lintas sektor dan pengalaman transformasi seperti Pak Honesti akan dinilai sebagai aset,” ucapnya.
Kendati demikian, Mahendra memahami bahwa semua keputusan proses pemilihan Dirut Telkom berasa di tangan pemegang saham melalui RUPST mendatang, yang tak hanya mempertimbangkan kapasitas teknis semata, tetapi juga aspek keselarasan visi dengan Kementerian BUMN, terlebih dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), dan program strategis nasional lainnya.
“Secara keseluruhan, Pak Honesti Basyir patut dipertimbangkan secara serius sebagai Dirut Telkom,” pungkasnya.
Diketahui, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dijadwalkan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 pada 27 Mei 2025.
Salah satu agenda RUPST tersebut yaitu terkait rencana perombakan atau pergantian jajaran direksi dan komisaris.
Sekedar informasi, setidaknya ada tiga nama calon kuat Dirut Telkom yaitu Ririek Adriansyah yang kini masih menjabat sebagai Dirut Telkom, Honesti Basyir yang kini menjabat sebagai Direktur Group Business Development Telkom, dan Heri Supriadi yang kini menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom.
Penylis